Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Coretan Pujita Kiki Maulana - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel dunia islam (Blogging, Peneyejuk Hati, Goresan Hati, Mengenal Neraka; Goresan hati Dan Lain Lain) yang Kami susun. Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik

Sekilas Tentang Pujita Kiki Maulana

Nama saya Pujita Kiki Maulana, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Berbincang Bincang Tentang Cinta..

Seringkali aku merasa...
Akulah yang baru terjaga,
Sedangkan engkau tak pernah terlena.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang terlalu banyak menuntut,
Sedangkan engkau terus menuntun.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang terlalu banyak memberi titah,
Sedangkan engkau tak pernah membantah.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang terlalu banyak menerima,
Sedangkan engkau tak pernah meminta.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang sedikit berbuat salah,
Sedangkan engkau lebih banyak mengalah.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang terlalu banyak meralatmu,
Sedangkan engkau sibuk merawatku.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang terlalu banyak mengabarimu,
Sedangkan engkau selalu menyadariku.
Seringkali aku merasa...
Akulah yang lebih banyak mengerti,
Sedangkan engkau lebih dahulu memahami.
Seringkali aku merasa...
Dalam duka,
Engkau ada temani jiwa.
Seringkali aku merasa...
Dalam luka,
Engkau setia temani jiwa.
Maafkan aku, bila tak sempurna memahamimu.
Maafkan aku, bila tak sempurna mencintaimu.

Muthi’ah

Fatimah anakku, maukah engkau menjadi seorang perempuan yang baik budi dan istri yang dicintai suami?” tanya sang ayah yang tak lain adalah Baginda Nabi Muhammad saw.
“Tentu, Ayahku,” jawab Fatimah.
“Tidak jauh dari rumah ini berdiam seorang perempuan yang sangat baik budi pekertinya dan ia merupakan wanita penduduk surga. Namanya Muthi’ah. Temuilah ia, teladani budi pekertinya yang baik itu,” kata Baginda lagi.
Gerangan amal apakah yang dilakukan Muthi’ah sehingga Rasul pun memujinya sebagai perempuan teladan?

Bergegaslah Fatimah menuju rumah Muthi’ah. Begitu gembira Muthi’ah mengetahui tamunya adalah putri Nabi saw. “Sungguh, bahagia sekali aku menyambut kedatanganmu, Fatimah. Namun, aku perlu meminta izin suamiku terlebih dulu. Karena itu, pulanglah dan datanglah kembali esok hari.”
Keesokan harinya Fatimah datang lagi bersama Hasan, putranya yang masih kecil. Saat Muthi’ah melihat Fatimah datang lagi dengan membawa Hasan, berkatalah ia, “Maafkanlah aku, sahabatku, suamiku telah berpesan kepadaku untuk tidak menerima tamu lelaki di rumah ini.”
“Ini Hasan, putraku. Ia 'kan masih kanak-kanak,” kata Fatimah.
“Sekali lagi, maafkan aku. Aku tidak ingin mengecewakan suamiku, Fatimah.”
Fatimah mulai merasakan keutamaan Muthi’ah. Ia semakin kagum dan berhasrat menyelami lebih dalam akhlak wanita ini. Diantarlah Hasan pulang dan bergegaslah Fatimah kembali ke rumah Muthi’ah.
“Aku jadi berdebar-debar,” sambut Muthi’ah, “Gerangan apakah yang membuatmu begitu ingin ke rumahku, wahai putri Nabi?”
“Memang benar, Muthi’ah. Ada berita gembira untukmu dan ayahku sendirilah yang menyuruhku kesini. Ayahku mengatakan bahwa engkau adalah wanita berbudi sangat baik. Karena itulah aku kesini untuk meneladanimu, Muthi’ah.”
Muthi’ah gembira mendengar ucapan Fatimah, namun ia masih ragu. “Engkau bercanda, sahabatku? Aku ini wanita biasa yang tak punya keistimewaan apapun seperti yang engkau lihat sendiri.”
“Aku tidak berbohong, Muthi’ah. Karenanya, ceritakan kepadaku agar aku bisa meneladaninya.”
Muthi’ah terdiam, hening. Lalu tanpa sengaja Fatimah melihat sehelai kain kecil, kipas dan sebatang rotan di ruangan kecil itu. “Untuk apa ketiga benda ini, Muthi’ah?”
Muthi’ah tersenyum malu. Namun, setelah didesak, ia pun bercerita. “Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang pekerja keras, memeras keringat dari hari ke hari. Aku sangat sayang dan hormat kepadanya. Begitu kulihat ia pulang kerja, cepat-cepat kusambut kedatangannya. Kubuka bajunya, lalu kulap tubuhnya dengan kain kecil ini hingga kering keringatnya. Ia pun berbaring di tempat tidur melepas lelah. Lantas aku kipasi beliau hingga lelahnya hilang atau tertidur pulas.”
“Sungguh luar biasa pekertimu, Muthi’ah. Lalu untuk apa rotan ini?”
“Kemudian aku berdandan secantik mungkin untuknya. Setelah ia bangun dan mandi, kusiapkan makan dan minum. Setelah semua selesai, aku berkata kepadanya, ‘Suamiku, bilamana pelayananku sebagai istri dan masakanku tidak berkenan di hatimu, aku ikhlas menerima hukuman. Pukullah aku dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tak kuulangi.’”
“Seringkah engkau dipukul oleh dia, Muthi’ah?” tanya Fatimah berdebar-debar.
“Tak pernah, Fatimah. Bukan rotan yang diambilnya, justru akulah yang ditarik dan didekapnya penuh kemesraan. Itulah kebahagiaan kami sehari-hari,” tegas Muthi’ah lagi.
“Muthi’ah, benar kata ayahku, engkau perempuan berbudi baik,” kata Fatimah terkagum-kagum.
******
Terus terang, saya tak sempat mengecek kebenaran riwayat di atas dan sejauh mana kesahihannya. Namun, sesungguhnya ada beberapa riwayat mu’tabar dan hadis sahih yang meneguhkan betapa seorang istri selayaknya memperlakukan suaminya ‘bak raja’, persis seperti yang dilakukan Muthi’ah kepada suaminya dalam kisah di atas. Di antaranya adalah riwayat penuturan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang bersujud kepada manusia lain, aku pasti akan memerintahkan wanita agar bersujud kepada suaminya.” (HR at-Tirmidzi).
Ada pula penuturan Asma’ binti Yazid, bahwa ia pernah datang kepada Nabi saw., dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku adalah utusan para wanita kepadamu… Sesungguhnya Allah SWT telah mengutusmu kepada laki-laki dan wanita seluruhnya hingga kami mengimanimu dan Tuhanmu. Namun, sungguh kami (kaum wanita) terbatasi dan terkurung oleh dinding-dinding rumah kalian (para suami), memenuhi syahwat kalian, dan mengandung anak-anak kalian. Sesungguhnya kalian, wahai para lelaki, mempunyai kelebihan daripada kami dengan berkumpul dan berjamaah, berkunjung kepada orang sakit, menyaksikan jenazah, menunaikan ibadah haji, dan—yang lebih mulia lagi dari semua itu—jihad di jalan Allah… Lalu adakah kemungkinan bagi kami untuk bisa menyamai kalian dalam kebaikan, wahai Rasulullah?”
Rasulullah saw. lalu menoleh kepada wanita itu seraya bersabda, “Pergilah kepada wanita mana saja dan beritahulah mereka, bahwa kebaikan salah seorang di antara kalian dalam memperlakukan suaminya, mencari keridhaan suaminya dan mengikuti keinginannya adalah mengalahkan semua itu!”
Mendengar sabda Rasul itu, wanita itu pun pergi seraya bersuka-cita (HR al-Baihaqi).
Melalui sabdanya ini, Rasul tentu tidak sedang berbasa-basi atau sekadar menghibur wanita itu. Jihad adalah puncak kebajikan. Setiap Sahabat Nabi saw. amat merindukannya. Setiap ada panggilan jihad, tak ada seorang Sahabat pun yang tak bersuka-cita menyambutnya. Jika kemudian perlakuan yang baik seorang istri kepada suaminya mengalahkan keutamaan jihad, tentu lebih layak lagi para istri manapun bersuka-cita menjalankan kewajiban ini.
Sudahkah setiap istri, khususnya istri pengemban dakwah, senantiasa bersuka-cita dalam melayani suaminya? Jika belum, bersegeralah! Hampirilah suami Anda, peluklah ia dan raihlah ridhanya. Mulai sekarang, jadilah Anda muthi’ah sejati, yang akan menjadi penghuni surga-Nya nanti.

Cinta adalah Tujuan' bukanlah Tujuan Cinta

Kenapa Allah menciptakan kita berbeda-beda,
kalau Allah cuma ingin disembah dengan cara yang sama?
Makanya Allah menciptakan cinta, agar yang beda-beda menyatu.
Itulah kira-kira kutipan kata-kata yang saya dapat dari sebuah film yang berjudul "cin(T)a", sebuah film yang menceritakan perjalanan cinta pemuda-pemudi yang beda agama (bahkan diselingi dengan cuplikan 'nyata' sebuah keluarga lintas agama). Secara kasat mata kata-kata itu terasa sangat bagus bin indah, tapi bagi kita yang sadar, kata-kata itu tidak lebih indah dari sampah. Menurut saya, film itu mempromosikan betapa bahagianya nikah lintas agama. Padahal Allah swt dengan tegas memperingatkan kita,
"...Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran..."
(QS. al-Baqarah : 221)
Astagfirullahal 'adziim... Setelah nonton film itu, memori saya mendarat di pulau kenangan semasa SMA, dua tahun silam. Waktu itu ada teman sekelas saya yang menjalin 'cinta terlarang' dengan teman sekelas (juga) yang berbeda agama, yang perempuan beragama Islam dan yang laki-laki beragama kristen. Suatu ketika teman saya (yang Islam) curhat kepada saya tentang hubungannya yang sedang bermasalah, kira-kira dia berkata,
"Aku dah kadung cinta ama dia, padahal aku tahu klo dia gak seiman denganku. Kenapa bisa begini? Apa yang harus ku perbuat?"
"Cinta bukan Tuhan", itulah jawaban sekilas yang saya berikan padanya. Saya tegaskan tidak semua kehendak cinta mesti kita patuhi. Bila kehendak cinta melanggar norma-norma agama, kehendaknya mesti dihentikan. Saya ingatkan kepadanya, pertimbangkanlah bagaimana aturan Allah yang akan dilanggar jika hubungan terlarang itu diteruskan hingga jenjang pernikahan? Pacaran atau bahkan nikah beda agama adalah haram. Ya, cinta memang buta, tetapi orang yang bercinta (lebih-lebih lagi orang beriman) jangan pula sampai buta mata hati untuk mengawal dan mengendalikan rasa cinta. Demi cinta sanggup berdosa? Demi cinta berani menempuh jalan neraka? Sekali lagi, Pikir dan zikirkanlah (ingatkanlah)!
Ironisnya, begitulah realita masa kini. Cinta dimartabatkan terlalu agung dan disanjung membumbung. Demi cinta segala-galanya berani diterjang. Tidak percaya? Bacalah berita-berita yang dipaparkan di surat kabar atau majalah. Dikesankan bahwa kalau di zaman sekarang tidak pacaran, tidak gaul alias primitif; rela bunuh diri saat cintanya tidak direstui Orang Tua. Dan dikabarkan pula seorang muslim menikahi wanita kafir atau sebaliknya, tapi keluarganya hidup bahagia. Bila ditanya kenapa? Kebanyakan menjawab, “apa boleh buat, kami sudah saling jatuh cinta!”
Inilah efek samping dan bahayanya menonton film cinta versi Bollywood dan Hollywood (termasuk film 'cin(T)a' itu sendiri). Inilah dampak lagu-lagu cinta yang menyumbat telinga dan menyempitkan jiwa. Secara nirsadar film-film dan lagu-lagu itu telah menahan “akal bawah sadar” sebagian dari kita yang lemah ke-Islamannya, bukan saja remaja, bahkan “orang tua” pun sanggup menobatkan cinta sebagai Tuhan dalam kehidupan. Lihat saja bagaimana virus dalam film-film dan lagu-lagu tersebut sanggup mengebiri apapun jua halangan dan rintangan demi penyatuan cinta mereka. Pengorbanan demi cinta disanjung dan dipuja walaupun jelas melanggar tata susila dalam Islam. Apa saja plot dan klimaks cerita, cinta akan/harus dimenangkan. Seolah-olah tujuan hidup manusia hanya semata-mata untuk cinta!
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, mari kita renungkan sejenak. Coba tanyakan siapakah yang mengaruniakan rasa cinta di dalam hati setiap manusia? Tentu saja jawabannya ialah Allah. Allah swt mencipta manusia, akal, hati dan perasaannya. Cinta itu fitrah yang dikaruniakan Allah pada setiap hati. Lalu kita tanyakan lagi untuk apakah Allah berikan naluri cinta ini? Untuk mengetahui apa tujuan cinta, kita perlu kembali kepada persoalan pokok untuk apa manusia diciptakan? Karena semua yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah untuk memudahkan manusia menjalankan tujuan ia diciptakan oleh Allah. Apakah tujuan Allah menciptakan manusia? Tidak lain, hanya untuk menjadi hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini.
Sobat, cinta itu bukan tujuan tetapi cinta itu hanyalah jalan. Cinta itu bukan alamat, tapi cinta itu cuma alat. Rasa ingin mencintai dan dicintai dalam diri setiap manusia pada hakikatnya adalah untuk membolehkan manusia melaksanakan tujuan ia diciptakan. Cinta itu mengikat hati antara lelaki dengan wanita untuk sama-sama membentuk ikatan pernikahan demi menyempurnakan separuh agama. Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang menikah maka sempurnalah separuh agamanya, tinggal separuh lagi untuk dilaksanakan.”
Cinta memang penting, tetapi ibadah dan menegakkan hukum Allah jauh lebih penting. Sayangnya, hakikat ini sangat jarang dipahami dan dihayati oleh orang yang mabuk cinta. Tujuan cinta sering dipinggirkan. Ibadah dan hukum Allah yang tinggi dan suci telah dipinggirkan hanya karena cinta. Oleh karenanya, letakkanlah cinta sebagai alat untuk beribadah kepada Allah. Wujudkanlah rumah tangga bahagia yang menjadi wadah tegaknya kalimah Allah, dan menjadi madrasah yang melahirkan calon Mujahid dan Mujahidah. Allahu Akbar...

Istikharah Cinta

Hatiku menghempaskan ombak-ombaknya
di Pantai Dunia Dakwah Islamiyah,
dan menuratkan di atasnya tanda tangan tinta dan airmata
bersama seucap kata,
“Aku merindukanmu karena Allah.”
Tak kau dengarkah langkah-langkahku yang bisu? aku datang, datang, selalu datang setiap saat dan setiap waktu, setiap malam dan setiap siang, setiap hari dan sepanjang hari. Banyak persembahan yang telah ku kidungkan dalam setiap suasana jiwaku, tetapi aku tak tahu darimana engkau makin dekat untuk kutemui? Aku yakin, yakin, dan selalu yakin bahwa suatu saat mentari dan bintang gemintang takkan mampu lagi membiarkanmu tersembunyi dariku. Dalam banyak pagi dan petang, langkah-langkahmu telah mulai terdengar ke dalam hatiku dan memanggilku secara rahasia.
Keheningan lautan pagi dipecahkan oleh ceracau kidung burung; dan bunga-bunga semuanya bersuka ria di tepi jalan; dan kekayaan emas ditebarkan melalui celah awan-awan, sementara aku tak tahu mengapa akhir-akhir ini hidupku seluruhnya terjaga, dan sebuah rasa gembira yang menggetarkan melintas melalui hatiku. Ia bagai waktu yang datang agar aku segera menyempurnakan separuh agama ini, dan aku merasakan semerbak samar-samar keharuman kehadiranmu di udara.
Sang surya merangkak ke tengah langit dan burung dara mendengkur dalam naungannya, daun-daun kering menari-nari dan berputar-putar di udara siang yang menyengat. Akhirnya aku pun menemukanmu, engkaulah yang ku dambakan, hanya engkau hatiku merindukannya tanpa henti; seperti malam yang tetap tersembunyi dalam permohonannya akan terang cahaya siang, demikian jualah di kedalaman nir-sadarku bergema munajatku mendambakanmu, hanya Engkau, wahai titisan Fatimah az-Zahra; seperti badai yang masih mencari jalanya dalam ketentraman kala ia menyerang ketentraman dengan sekuat tenaga, demikian jualah pergolakan cintaku padamu dan doa-doaku masih mendambakanmu, hanya engkau, wahai calon mar'atus sholihah.
Kala siang telah berlalu, dan burung-burung tak lagi berkicau, dan angin yang berkejar-kejaran pun telah lunglai kelelahan, maka tirai kegelapan yang tebal dibentangkan padaku. Aku harus segera melabuhkan cintaku dan memulai melayarkan perahuku bersamamu, oleh karenanya aku bermaksud meminangmu, tetapi aku tak berani dan aku tak punya nyali. Lalu ku urungkan niatku, ku tunggu hingga esok hari.
Di pagi yang masih buta telah dibisikkan bahwa aku akan berlayar dalam perahu, berlayar di samudera yang tak bertepi, dalam senyummu yang kian mendengar kidunganku akan semakin lincah dalam melodinya, bebas laksana gelombang, bebas dari semua perbudakan kata-kata. Tetapi entah kenapa aku tetap tak berani? tetap tak punya nyali? Yah, mungkin karena hanya perahu yang ku miliki, bukan kapal mewah seperti Titanic, sehingga aku tak berani dan tak punya nyali.
Jiwaku bergejolak dan memberontak, "Belum tibakah saatnya? Masih adakah amanah yang harus menunggu diselesaikan? Lihat, senja telah menyelimuti pantai dan bersama pudarnya cahaya burung-burung camar terbang kembali ke sarangnya. Siapa yang tahu si Dia tidak tak akan tetap menunggu kehadiranmu? Boleh jadi si Dia akan berlayar dengan perahu yang lain! tak ingatkah kau dengan janji Tuhanmu,
“...Dan nikahkanlah orang-orang yang membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui...”
(QS an-Nuur: 32)
Yaa Ilahi... demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Mu, bukannya aku tak percaya akan janji-Mu, daku teramat sangat yakin atas janji-Mu, karena itu adalah sebuah kepastian. Tapi yang membuatku tak berani dan tak punya nyali adalah apakah si Dia juga yakin akan janji-Mu? dan apakah si Dia akan menerima daku apa adanya, bukan adanya apa?
Yaa Allah, yaa Rabbi...
Jikalau memang telah Engkau catatkan dia tercipta buatku...
Seandainya telah Engkau gariskan dia menjadi bidadariku...
Maka jodohkanlah kami,
Satukanlah hatinya dengan hatiku.
Selipkanlahlah kebahagiaan di antara kami,
Agar kemesraan itu terjadi dan abadi.
Tetapi...
Yaa Allah, yaa Ilahi...
Jikalau memang telah Engkau tetapkan dia bukan Mujahidahku...
Seandainya telah Engkau takdirkan dia bukan Ibu dari anak-anakku...
Bawalah dia pergi jauh dari pandanganku,
Hapuskanlah dia dari ingatanku,
Dan serta periharalah daku dari kekecewaan ini.
Yaa Allah, Yang Maha Mengerti...
Berikanlah daku kekuatan,
Menolak bayangannya jauh sejauh-jauhnya dari lubuk hati,
Hilang bersama senja yang memerah,
Agar daku senantiasa tenang dan senang,
Walaupun tak bersanding dengannya di pelaminan.
Karena ku yakin, Engkau akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik...
Yaa Allah, Yang Maha Cinta...
Ku pasrahkan hidup dan kehidupanku pada Qadla dan Qadhar-Mu.
Cukuplah hanya Engkau yang menjadi pemeliharaku, di dunia dan akhirat...
Dengarkanlah rintihan hati dari hamba-Mu yang dhaif ini,
Dengarkanlah goresan hati dari hamba-Mu yang naif ini,
Jangan Engkau biarkan daku sendirian, di dunia ini maupun di akhirat...
Di tengah-tengah kehidupan yang liberalistik, kapitalistik, dan hedonistik ini...
Banyak hamba-Mu yang terjerumus ke lembah kehinaan,
Tak sedikit hamba-Mu yang terjerembab di lembah kenistaan,
Dengan berbagai macam jalan kemaksiatan, kemungkaran, dan kekufuran...
Maka karuniakanlah daku seorang Mar'atus Shalihah,
Agar daku dan dia bersama-sama membela kemuliaan agama-Mu,
Agar daku dan dia bersama-sama dapat membina kesejahteraan hidup,
Ke jalan yang Engkau ridhai...
Dan karuniakanlah kepadaku keturunan yang shaleh dan shalehah,
Keturunan yang siap menjadi mujahid dan mujahidah,
Keturunan yang berani memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
Yaa Allah, yaa Arhamar Rahimiin...
Perkenankanlah...
Kabulkan...
Amiin... Amin...
Yaa Rabbal ‘Alamiin...

Dilema Cinta

Cinta yang cepat timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang di dorong oleh kenikmatan.
Cinta yang lama timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kepentingan.
Cinta yang cepat timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kebaikan.
Cinta yang lama timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kenikmatan, kepentingan, dan kebaikan.
Begitulah pesan Ibnu Hazm kepada kita, sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, kenapa kita menutup mata ketika kita bersedih dan menangis? dan ketika kita membayangkan sesuatu? Itu karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat. Ketika kita sengaja(tidak) bertemu seseorang yang sanggup mengalihkan dunia kita, kita akan kagum bin takjub padanya serta jatuh ke dalam suatu keanehan yang dinamakan cinta. Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ada hal-hal yang tidak bisa kita lupakan, dan ada hal-hal yang tidak sanggup kita tinggalkan. Tapi ingatlah, semua ‘hal-hal’ itu belum HALAL bagi kita jikalau masih belum ada ijab-qabul. Mencintai orang yang kita kagumi adalah sebuah kewajaran, TAPI mencintai pasangan hidup kita adalah sebuah kewajiban. Oleh karenanya, segeralah menikah dengan Dia atau nikahilah Dia. Namun, jikalau belum siap, berpalinglah dari Dia. Berpaling bukan akhir sebuah kehidupan, melainkan awal suatu kehidupan yang baru. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang disakiti, mereka yang telah mencari, mereka yang telah mencoba, dan mereka yang telah berusaha. Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka. Mencintai bukanlah bagaimana kita melupakan, melainkan bagaimana kita memaafkan; Bukanlah bagaimana kita mendengarkan, melainkan bagaimana kita mengerti; Bukanlah apa yang kita lihat, melainkan apa yang kita rasakan; Bukanlah bagaimana kita melepaskan, melainkan bagaimana kita bertahan; dan bukanlah bagaimana kita meninggalkan, melainkan bagaimana kita mengikhlaskan.
Entah bagaimana lika-liku perjalanan kehidupan, kita belajar tentang diri sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, yang ada hanyalah penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kita buat. Cinta yang agung, adalah ketika kita meneteskan air mata dan masih peduli terhadapnya; adalah ketika dia tidak mempedulikan kita, dan kita masih berharap dan menunggunya dengan setia; adalah ketika dia memilih mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum seraya berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’. Cinta boleh saja bangga bisa mengalahkan logika, tetapi cinta seringkali harus rela bertekuk lutut di hadapan realita. Kita memang mungkin telah menemukan cinta dan tidak mau kehilangan, tapi ketika cinta itu ‘belum/tidak halal’ dan atau realita yang tidak kita inginkan, kita tidak perlu menghalalkan segala cara, karena yang halal sudah teramat sangat jelas, dan yang haram pun juga teramat sangat jelas. Orang yang kuat bukan mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, kekasih sejati mengerti ketika kita berkata ‘aku lupa…’, menunggu selamanya ketika kita berkata ‘tunggu sebentar’, tetap tinggal ketika kita berkata ‘tinggalkan aku sendiri’, membuka pintu meski kita belum mengetuk dan berkata ‘bolehkah saya masuk?’. Memang… dalam urusan cinta, kita seringkali tersandung oleh realita. Tapi jikalau cinta kita tulus, meskipun kalah oleh realita, kita akan tetap merasa menang hanya karena kita berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari diri kita sendiri. Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita atau tidak mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita berpaling darinya, dan yang lebih penting adalah melainkan karena kita menyadari bahwa cinta-Nya jauh lebih agung dari segala jenis cinta. Apabila kita benar-benar mencintai seseorang, berjuanglah atas nama cinta dari Allah, oleh Allah, untuk Allah, dan karena Allah. Itulah cinta sejati.
Namun terkadang, saat kita mengejar seseorang yang kita cintai dengan usaha sepenuh hati, disisi lain kita gagal mengenal dan menghargai seseorang yang diam-diam mencintai kita. Kadang kala, orang yang kita cintai adalah orang yang sering menyakiti hati, sedangkan orang yang menangis kala melihat-mendengar kita terluka/ditimpa bencana adalah cinta yang tidak kita sadari. Kita melewatkan begitu banyak hal-hal indah karena kita membiarkan diri kita diperbudak oleh kepentingan yang egois. Saya pribadi, lebih baik memilih orang yang mencintai saya, daripada saya ngotot mengejar cinta(yang tak pasti) orang yang saya cintai. Saya harap, sobat juga begitu. Cinta itu juga butuh proses, dengan memilih orang yang mencintai kita, lambat laun kita akan mencintainya juga, karena setiap hari kita hanya melihat cahaya Ilahi yang terpancar dalam setiap tingkah dan perilakunya. Senyumnya mampu menyejukkan hati kita, disaat kita membuka pintu rumah dengan lelah setelah seharian menjemput rizeki-Nya. Pakaiannya yang menutup aurat, mampu menentramkan hati kita dikala kita berjalan keluar rumah bersamanya. Semangat juangnya dalam berdakwah, mampu membuat hati kita berdesir bangga, karena dia lah imam yang akan menuntun kita menuju surga-Nya. Pelukannya yang hangat, setelah seharian bergelut di dunia dakwah, membuat kita terasa aman dan senang. Subhanallah… jikalau kita telah merasakan getar-getar cinta itu, menangis syukurlah di Sajadah Kalbu, dan pastikan tetesan air mata yang jatuh menyiram bibit-bibit cinta agar cepat tumbuh dan berbuah. Allahu Akbar wa Lillahilham…
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustai?
Dengan setetes embun cinta yang kau berikan,
DIA anugerahkan lautan cinta.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau ingkari?
Dengan setetes air mata cinta yang kau keluarkan,
DIA titiskan jiwa bidadari surga di dunia.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau bohongi?
Dengan setetes keringat cinta yang kau usahakan,
DIA tumbuhkan pohon cinta yang berbuah bahagia.

Waspadalah: antara Cemburu & Iri

Saya yakin semua Insan pernah merasakannya, cemburu dan atau iri. Tapi sayang, yang terjadi dalam banyak anggapan adalah ketidakpedulian kita untuk bisa memahami perbedaan antara cemburu dan iri. Apabila kita tengah meluapkan sifat iri, kebanyakan di antara kita menganggap bahwa luapan emosi itu bernama cemburu. Inilah bentuk kesalahpahaman yang perlu kita luruskan.
Cemburu, betapa emosi ini menjadi salah satu emosi yang paling sering dikambinghitamkan. Ia lebih banyak dianggap sebagai emosi yang buruk daripada yang baik, yang merusak daripada yang membangun, dan yang berbahaya daripada yang menyelamatkan. Padahal, jikalau kita mau membuka-buka tsaqafah islamiyah tentang emosi yang satu ini, akan kita dapati bahwa cemburu itu merupakan emosi yang baik alih-alih yang buruk, yang membangun alih-alih yang merusak, dan yang menyelamatkan alih-alih yang berbahaya (coba tengok lagi sirah nabawi, khususnya kisah tentang rasa cemburu yang dimiliki oleh para Ummul Mukminin). Lawan dari cemburu adalah iri, cemburu dan iri memiliki letupan yang hampir sama, kalau tidak hati-hati sulit dibedakan, tapi keduanya mempunyai sumber khusus masing-masing. Namun satu hal yang pasti, tidak ada satu pun ayat al-Qur'an yang menyebut tentang cemburu, apalagi menjustifikasinya sebagai emosi yang buruk. Sebaliknya, terdapat beberapa ayat yang menyebut tentang emosi yang bernama iri, sekaligus menjustifikasi bahwa iri buruk sifatnya, bahkan kita diwajibkan untuk menghilangkan penyakit hati jenis ini.
Sahabat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, inilah perbedaannya...
Iri merupakan perasaan sosial yang timbul karena keberadaan orang lain, sedangkan cemburu adalah perasaan sosial yang muncul karena kehadiran orang lain. Maksudnya, ketika kita memiliki keinginan tertentu, sedangkan orang lain ternyata telah memiliki apa yang kita inginkan tersebut, lalu muncul perasaan tidak senang dan tidak suka melihat hal itu, maka perasaan ini bukan cemburu melainkan iri. Sebaliknya, ketika apa yang kita miliki itu ternyata ada bersama orang lain, dan oleh karenanya muncul perasaan tidak suka dan tidak senang, maka perasaan ini bukan iri melainkan cemburu.
Misal, apabila pasangan hidup kita tengah berinteraksi dengan lawan jenis lain atau melihat suami lagi bersama istrinya yang lain, dan pada diri kita muncul perasaan tidak senang dan tidak suka, maka perasaan inilah yang disebut cemburu, bukan iri. Namun, apabila kita hidup bersama pasangan hidup kita, dan melihat pasangan hidup yang lain, lalu muncul perasaan tidak suka dan tidak senang, maka perasaan inilah yang disebut iri, bukan cemburu.
Dengan demikian, jikalau kita pernah merasa cemburu dan punya kesulitan bagaimana cara menghilangkannya, maka hati-hati, jangan-jangan itu bukan cemburu tetapi iri. Seharusnya perasaan iri lah yang harus kita buang jauh-jauh dan dijauhi, bukan cemburu. Perasaan cemburu sesungguhnya mengandung kualitas untuk menjaga atau mempertahankan kehormatan dan harga diri, sedangkan perasaan iri muncul dari ambisi ingin memonopoli dan menang sendiri.

SEBUAH KISAH YANG INDAH

-Menjadi orang yang berpikir positif-
Jerry adalah seorang manager restoran di jogjakarta. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, ” Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!”
Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.
Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.
Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih
dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya.”
“Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, ”
Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.”
Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.
Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?” Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.
“Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang,” jawab Jerry. “Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.”
“Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry melanjutkan, “Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata ‘Orang ini akan mati’. Aku tahu aku harus mengambil tindakan.”
“Apa yang kamu lakukan?” tanya saya. “Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia bertanya apakah aku punya alergi. ‘Ya’ jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, ‘Peluru!’ Ditengah tertawa mereka aku katakan, ‘ Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati’.”
Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Peristiwa Yang Akan Terjadi Pada Hari Kiamat...

Di Dalam Al-Qur'an, Allah swt. telah menerangkan tentang huru-hara atau peristiwa yang akan terjadi pada hari Kiamat, serta manusia yang akan merasakan ketika terjadinya peristiwa pada hari itu, dimana tidak ada lagi penolong, dan penyesalan dan tobat tidak diterima lagi. Pada hari itu bumi dan langit beserta isinya dihancurkan sebagai tanda permulaan hari yang telah di janjikan Allah swt. yaitu hari kiamat.Melihat peristiwa yang akan terjadi pada hari Kiamatitu, seorang wanita yang hamil keguguran, karena dahsyatnya guncangan-guncangan yang membuat langit dan bumi pecah berkeping-keping, manusia yang ada dibumi keluar dari rumahnya untuk mencari tempat berlindung, tetapi pada hari itu tidak ada lagi yang dapat dijadikan perlindungan, karena bumi telah di hancurkan dan semua manusia yang hidup dan seluruh makhluk akan dibinasakan, sehingga ketika Allah swt, menggantinya dengan bumi dan langit yang lain serta manusia yang telah dibinasakan tadi dibangkitan dari kuburnya atau hidup kembali dan seluruh manusia di giring untuk menghadap Allah swt, untuk dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah diperbuat sewaktu hidup di dunia, manusia yang beriman dan dan bertakwa kepada Allah serta melakukan perbuatan-perbuatan amal saleh akan mendapatkan tempat kembali yang baik sesuai apa yang telah mereka usahakan ketika hidup di dunia, namun sebaliknya bagi orang-orang kafir akan mendapatkan tempat kembali yang paling buruk, yaitu neraka, begitu juga kepada orang-orang mukmin yang melakukan perbuatan dosa, maka sekecil apapun kesalahan itu akan mendapat balasan.

Ketika datangnya hari Kiamat, seluruh manusia seperti anai-anai dan juga mereka seperti orang yang mabuk, sempoyongan mereka kemudian jatuh dan binasa. Allah swt, berfirman tentang guncangan yang akan terjadi pada hari Kiamat di dalam Al-Qur'an yang terdapat pada Surah Al-Hajj ayat 1-2 yang artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya keguncangan hari Kiamat itu adalah suatu guncangan yang amat besar (dahsyat). Ingatlah pada hari ketika kamu melihat guncangan itu larilah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya."

Adapun peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang tibanya hari Kiamat itu adalah,

  • Ketika matahari telah digulung dan suram.

  • Ketika bintang-bintang telah jatuh berhamburan.



  • Ketika gunung-gunung telah dijalankan atau dihilangkan (meletus, hancur).


  • Ketika unta-unta betina yang bunting telah ditinggalkan oleh pemiliknya.


  • Ketika binatang-binatang liar telah dikumpulkan.


  • Ketika lautan telah dinyalakan menjadi lautan api.


  • Ketika nyawa telah diperjodohkan ditemukan kembali dengan tubuhnya.


  • Ketika anak-anak gadis yang dikubur hidup-hidup telah ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh.


  • Ketika buku catatan amal telah dibuka, dibeberkan.


  • Ketika langit telah dibuka tabirnya.


  • Ketika neraka Jahim telah dinyalakan apinya.


  • Ketika surga telah didekatkan untuk para calon penghuninya.

  • Selanjutnya Allah swt, memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniupkan terompet yang pertama sebagai tanda permulaan akan hancurnya segala makhluk yang berada dimuka bumi ini tak satupun yang hidup, kecuali Allah swt. Rasulullah saw, menjelaskan tentang peniupan terompet tersebut dalam hadistnya,
    Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda:
    "Sesungguhnya Allah swt. setelah menciptakan langit dan bumi, maka Dia menciptakan pula terompet. Dan terompet tersebut mempunyai sebelas bundaran, kemudian Allah memberikan terompet tersebut kepada malaikat Israfil, lalu meletakkannya pada mulutnya, sedang pandangannya (matanya) ditujukan memandang ke arsy, sambil menanti kapan dia diperintah."
    Selanjutnya Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah terompet itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab: Terompet itu seperti tanduk yang besar sekali dan terbuat dari cahaya (Nur). Demi Zat yang telah mengutus aku dengan membawa kebenaran (kata Rasulullah): Sesungguhnya besarnya masing-masing bundaran di dalam terompet itu lebarnya langit dan bumi. Dan terompet tersebut ditiup oleh malaikat Israfil dengan izin Allah sebanyak tiga kali. Tiupan pertama untuk mengejutkan (menakutkan) penduduk bumi, tiupan kedua untuk mematikan (membinasakan) dan tiupan ketiga adalah untuk membangkitkan dalam rangka menghadap kehadirat Allah........."
    Demikianlah keterangan akan peristiwa yang terjadi saat hari Kiamat itu telah tiba, namun bagi orang-orang mukmin dan bertakwa kepada Allah tidak mengalami peristiwa datangnya hari kiamat, karena yang mengalami peristiwa itu hanya orang-orang kafir.

    Ketika Baru Jatuh Cinta..Tapi Mengapa semua Ini Terjadi.... ^ ^

    Mengapa Kau Hadir Dengan sejuta rasa syank mu terhadapku Kalau memang kau harus pergi tinggalkanku,mengapa kau harus ada dlm mimpi indahku aku hanya bisa berharap kau bisa mengerti akan cintaku yang tulus dan kau pahami cintaku tapi mungkin jika kau sudah sadar betapa besarnya cintaku padamu. aku telah pergi mengembara jauh pergi bersama luka,kenanganku,rasa sakit yang harus ku rasakan,dan itu semua aku lakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dari kamu.
    dan meskipun bayangku sudah tak lagi kau lihat dan kau tak rasakan lagi kehadiranku tapi bayangmu selalu hadir di dekatku temani aku di kesendirianku.
    mungkin ini semua pantas aku dapatkan dan aku tak pantas untuk mendapatkan dan mersakan rasa sayank dan aku tak dapat lagi merasakan cinta sejati biarlah luka ini aku kubur di dalam hatiku.
    Terimakasih kau sudah hadir dalam kehidupanku dan pergi jauh dari hatiku tapi aku tak dapat berpaling mencari cinta lain selain cintamu yang kuberikan padaku.

    hidup ini merasa tak berguna lagi disaat aku harus kehilangan seorang ukhti yang paling aku sayang mengapa ini semua terjadi padaku ya allah..disaat aku telah merasa mendapatkan cinta sejati aku yang ke dua harus kehilangan dirinya...
    walaupun begitu aku harus merelakannya tinggalkan ku dan mungkin ini semua juga salah aku,aku selalu merasa kamu adalah cinta sejatiku tapi semua kenangan yang berlalu kini hanya menjadi saksi bisu dari perjalanan cinta kita,aku hanya bisa mengikhlaskan kepergianmu dari sisiku.
    mungkin ini semua juga belum saatnya untuk kita bersama untuk selamanya tapi butuh waktu.
    lalu mengapa ini semua terjadi padaku aku selalu mengalami kegagalan cinta.harus kamu tau betapa hati ini menangis pada saat kamu mengucapkan perpisahan dan mengakhiri perjalanan cinta kita...
    haruskah ini semua terjadi padaku aku hanya bisa berdoa jika suatu saat ada orang yang bisa menggantikan posisi aku dihati kecil kamu aku doakan semoga dirimu bahagia aku juga turt bahagia.aku sayang kamu sampai kapan pun..
    tapi aku bersyukur karna dia annggap aku saudara..walau pun aku bukan lagi pasangan'a..


    Mengenal Hukum menggunjingkan orang lain (gosip / ghibah)

    Rasulullah SAW berikut ini : --Rasulullah bersabda, “Tahukan kalian apa itu ghibah?”, mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana yang saya ungkapkan?” Maka beliau bersabda, “Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahi-nya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya.” (HR. Muslim) --

    Dalil-dalil keharaman ghibah dan bahayanya.

    Ghibah termasuk perbuatan dosa besar, hal ini bisa ditemukan keterangannya pada ayat dan hadist berikut ini :

    1. Allah ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat : 12)

    2. “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur – 19)

    3. Di dalam Sunan Abu Dawud tercantum sebuah hadist yang diriwayatkan dari jalan ‘Aisyah. Beliau berkata : “Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian.” Salah seorang periwayat hadist menjelaskan maksud ucapan ‘Aisyah bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Maka Nabi SAW bersabda, “Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya.”

    4. Di dalam Sunan Tirmidzi terdapat riwayat yang menceritakan hadist dari jalan Ibnu ‘Umar, beliau berkata : Rasulullah SAW naik mimbar dan menyeru dengan suara lantang, “Wahai segenap manusia yang masih beriman dengan lisannya namun iman itu belum meresap ke dalam hatinya janganlah menyakiti kaum muslimin. Dan janganlah melecehkan mereka. Dan janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang mencari-cari kejelekan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengorek-ngorek kesalahannya. Dan barang siapa yang dikorek-koorek kesalahannya oleh Allah maka pasti dihinakan, meskipun dia berada di dalam bilik rumahnya.”

    5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai orang yang telah menyatakan Islam dengan lisannya namun iman itu belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalain semua menyakiti sesama muslim, janganlah kalian membuka aib mereka, dan janganlah semua kalian semua mencari-cari (mengintai) kelemahan mereka. Karena siapa saja yang mencari kekurangan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengintai kekurangannya, dan siapa yang akan diintai Alah kekurangannya maka pasti Allah akan ungkapkan, meskipun dia berada dalam rumahnya.”

    6. Rasulullah SAW bersabda : “Ghibah itu lebih keras daripada zina.” Mereka bertanya,” Bagaimana ghibah lebih keras daripada zina, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang telah berzina, kemudian bertaubat dan Alah mengampuni dosanya, sedangkan orang yang melakukan ghibah tidak akan diampuni Allah, hingga orang yang di-ghibah-nya mengampuninya.”

    7. Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang berkata tentang seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak terjadi (tidak dia perbuat), maka Allah SWT akan mengurungnya di dalam lumpur keringat ahli neraka, sehingga dia menarik diri dari ucapannya (malakukan sesuatu yang dapat membebaskannya).” (HR. Ahmad)

    8. Rasulullah SAW bersabda : “Ketika aku di-mi’raj-kan aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga. Dengan kuku-kuku itu mereka mencakar-cakar wajah dan dada-dada mereka sendiri. Maka aku berkata, “Siapakah mereka itu wahai Jibril?” . Jibril menjawab, “Mereka itu adalah orang-orang yang berani memakan daging-daging menusia serta menjatuhkan kehormatan dan harga diri orang lain.” (HR. Abu Daud)

    Saat Hati Terluka Ini Obat'a.. Insya'allah..^ ^

    1. Disiplinkan Diri Untuk Lupakan Kenangan Pahit - Mengaku saja yang anda sering berasa sedih sebab banyak kali mengingat kenangan pahit atau selalu kembali ke memori silam yang lalu. Anda perlu kikiskan fikiran itu dan jangan terbawa-bawa dengan emosi yang lalu. Mulai sekarang, tekad untuk melupakan semua itu. Bulatkan azam untuk memfokus kepada masa depan anda, cita-cita anda, keluarga, kerjaya, kewangan, dan rakan-rakan. Anda tidak akan dapat melupakan kesemua memori pahit sekaligus, tetap lakukan satu persatu dengan mengalihkan perhatian anda kepada perkara lain. Proses ini mengambil masa, tetapi ia boleh dipercepatkan dengan disiplin diri.

    2. Jangan Asyik Risau – Ada 2 kesan dari sikap risau ini. Pertama ia menarik nasib tidak baik, masalah dan musibah tanpa anda pinta. Kedua, ia memberi kesan buruk pada kesihatan anda dari segi fizikal dan mental. Risau membuat anda selalu menjadi sedih dan kecewa, kekadang takut. Untuk buang sikap risau, belajar untuk bertenang dan latih diri anda mengawal emosi.

    3. Rajin Bersyukur – Ucap syukur atas kesemua yang anda ada. Bersyukur kerana anda masih ada 5 deria yang lengkap, Anda boleh melihat dan menarik nafas setiap kali bangun tidur. Anda ada kawan rapat yang memahami anda. Ucap syukur seikhlas hati, sebanyak yang mungkin, seikhlas mungkin hingga rasa syukur itu meresap jauh ke dalam diri anda. Lakukan sebanyak mungkin setiap hari.

    4. Mesti Memaafkan Orang – Sikap pemaaf dapat membersihkan hati dari perasaan negatif dan emosi-emosi negatif (takut, sedih, kecewa, gusar, menyampah, marah, geram, cemburu, tidak puas hati, dendam, dan busuk hati). Ketahuilah, anda selalu rasa sedih dan kecewa kerana anda tidak memaafkan kesalahan diri anda di masa lalu ataupun anda tidak memaafkan kesalahan orang lain tehadap diri anda satu ketika dulu. Mungkin anda susah menerima hakikat perbuatan salah orang lain terhadap diri anda, yang membuat anda sedih, kecewa dan geram.

    5. Ketawa - Ketawa bukan dibuat-buat, tetapi biar ketawa yang benar-benar menggembirakan anda dan menjadikan anda girang. Tonton video yang lucu, baca cerita yang lucu, dekatkan diri anda dengan rakan-rakan yang lucu serta cari “funny side” dalam setiap situasi, agar anda boleh ketawa secara automatik. Ketawa dapat menghilangkan sedih. Buat apa LAYAN kecewa sedangkan anda boleh ketawa?

    6. Ubah Fikiran – Anda tidak boleh merubah situasi yang boleh membuat anda kecewa, sedih dan murung. Tetapi, anda boleh merubah fikiran anda dan apa yang anda fikirkan tentang situasi-situasi tersebut walau seburuk manapun ia. Rahsianya, cari sinar mentari di sebalik mendungnya awan. Walaupun perkara tidak berpihak kepada anda, cari cara bagaimana anda boleh jumpa nilai-nilai positif di dalamnya. Fikir yang baik-baik saja, kerana ia memberi keuntungan jangka masa panjang. Rezeki anda murah dan segala yang baik-baik datang sendiri pada anda. Anda menjadi apa yang anda selalu fikirkan. Buat apa fikir yang buruk sedangkan anda boleh “tarik” semua yang baik-baik? Fikir yang buruk, anda dapat yang buruk. Ini hukum alam dan dinamakan Hukum Sebab dan Akibat.

    7. Hati Mesti Keras - Bukan keras sembarangan. Maksudnya kekerasan hati,kesabaran yang tinggi, pandai mengawal emosi dan menerima hakikat dengan hati terbuka. Allah s.w.t. menurunkan musibah, permasalahan dan macam-macam lagi bukan sekadar dugaan, tetapi balasan pada perbuatan-perbuatan kita di masa lalu. Buat baik, dibalas baik, begitu juga sebaliknya. Cuba imbas kembali kejahatan kecil yang kita lakukan pada orang lain. Mungkin ada walaupun kita tidak sedar. Itulah perlunya kita bersikap baik dan berfikir yang baik-baik pada semua orang, benda, perkara, situasi dan keadaan. Sebelum masuk tidur, set minda untuk jadi ceria pada keesokan harinya. Lafazkan dengan nada berbisik. Relaks dan jangan terlalu mendesak diri. Selepas bangun tidur, katakan pada diri, ini adalah hari yang baru untuk anda.Tekadkan diri untuk menjadikan hari yang baru itu hari yang baik, sungguh baik, sebaik yang mungkin dari hari yang sebelumnya.

    [Image: doa+putus+cinta.jpg]

    RENUNG²KAN DAN SELAMAT BERAMAL

    Ketika Hati ini Terluka.... ^ ^

    Anti ada masalah ya?" berbunga rasa hati bila diberi perhatian.

    "Anti dah makan belum? Ana belanja yuk." Sejuk hati mendengar ajakan seorang teman.

    Bersyukur saat-saat kita dirundum masalah bahkan hati tidak tenteram, muncul sahabat yang memberi sentuhan persahabatan. Ibarat dapat membaca galau di hati ini. Masalah itu pelbagai, akan tetapi apabila sebuah persahabatan diganggu gugat itu lebih menyakitkan. Entah di mana silapnya. Termenung panjang...

    Hati manusia biasa mudah terluka bila putus cinta, tapi hati manusia luar biasa, pejuang di jalan Allah, sarat dengan cinta pada Allah, sahabat itu juga permata dan kekasih hatinya... Sahabat antara puzzle yang melengkapkan kehidupan manusia. Setiap sesuatu ada ujiannya. Tatkala hati terluka kerana sahabat, jangan dibiarkan syaitan membisikkan keretakan. Kita harus bijak mendidik emosi. Beri masa pada diri. Beri masa pada sahabatmu.

    "Kenapa anti buat ana macam ni ?" ketidakpuasan hati seorang sahabat selepas salah menilai niat baik sahabatnya sendiri. Mereka sedang diuji.

    "Ala anti apa kurang," kata-kata bisa ketika ajakan kebaikan dibalas acuh tidak acuh.

    "Semua orang ada masalah, selesaikan dulu sebelum sibuk nak tau masalah orang lain,"

    Kita mungkin sesekali terluka. Bahkan mungkin berkali-kali. Terluka dalam ajakan dakwah, Terluka dalam meneruskan agenda tarbiyah bahkan terluka dalam menjaga sebuah ukhwah. Ukhwah yang selama ini digambarkan ceria tiba-tiba beransur mendung, sepi seketika. Ini baru satu dua ujian buatmu wahai pembawa agama. Bukan semuanya berita sedih dan duka.

    Ketahuilah diri kita dan sahabat kita tidak sama. Ada ruang, dia perlu bersendiri. Ada ketika, individu lain dijadikan luahan hati. Ada ketika, dia datang minta dinasihati. Pelbagai ragam sungguh sebuah persahabatan ini.

    Lukanya hatimu saat ini adalah kerana cintamu padanya kerana Allah. Sama-sama ingin ke syurga sama-sama ingin menjauhi panasnya luka api neraka. Bagi dirimu yang terluka, rawatilah... Luka itu akan sembuh semula...Kepada Allah kita mengadu cerita. Coretan untuk Musafir dan semua. Moga ketenangan buat diriku, sahabatku dan kalian yang membaca. Jangan pernah serik mengajak manusia pada kebaikan. Apatah lagi dengan teman, sahabat dan keluarga kita semua. Salam mahabbah buat semua.

    Doa kalian ana harapkan.
    Moga Allah sayang Musafir.
    Moga Allah sayang kalian.

    Surat Buat Uhkti Dimana Engkau Berada

    Bismillahirrahmanirrahim...

    Hmm… semangatnya untuk baca. ^ ^
    Sabar, sabar, sabar, ya… ini bukan cinta sembarangan bayangkan 3 th jalan.. ya udah langsung aja... ^ ^
    Ini surat cinta Saudara laki-laki kepada saudara perempuannya sesama muslim

    Ukhti engkau sangat mengerti ujian terberat bagi kaum adam adalah dari kaummu hawa.
    Bukan harta yang berlimpah, bukan isi dunia.. tapi engkau ya ukhti...
    Tuhan menciptakanmu dengan keindahan yang berlimpah, melebihi mutiara di lautan, melebihi emas dan perak…

    Kaummu sangat di muliakan, mulai dari adanya jilbab dan khimar sebagai perisai dari kejahatan Nafsu…
    Kau di muliakan, dengan adanya surah An-nisa…
    Kau dimuliakan, dari rahimmu terdapat kehidupan…
    Kau dimuliakan, dengan kelembutan kasih sayangmu…
    Kau di muliakan, doamu (ibu) lebih dekat ijabah
    Kau dimuliakan, jihadmu dengan melahirkan …
    Sungguh kau dimuliakan …

    Namun mengapa kau sering melupakan kemuliaan itu ya ukhti…
    Kau gunakan kecantikan parasmu untuk menggoda iman kami…
    Bertebaran wajah ayumu di Internet , membuat kami sulit mengelakkan untuk memandang wajah ayumu.

    Engkau sangat mengerti mata kami ini sulit untuk di ajak kompromi untuk tidak melihat keindahanmu…
    Jangan salahkan kami jika kami sulit mengelak karena kalian saja dengan sengaja memamerkannya.
    Jangan bilang kami saja yang tidak bisa jaga pandangan, tak ada asap jika tidak ada api…

    ~ Ungkapan tulus para Ikhwan ~
    Wahai Akhwat, sadarlah !!
    Engkau di nanti generasi kita,.
    Surgamu ada di depan mata loh,.
    Tak sejauh yg mereka sangka,.
    Jadilah akhwat yang menjaga kehormatannya,.
    Merasa bangga tinggal di rumah,.
    Menjadi pendidik dlm rumah tangganya,.
    Menjaga syari'at Allah dan Rasul-Nya.


    Ingatlah makna Ghadhul Bashar (jaga pandangan) dlm surah An-Nur 30-31
    ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk menundukkan pandangannya, sebagaimana firman-NYA; Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (An-Nuur: 30)
    Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman, ALLAH berfirman; Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (An-Nuur: 31)

    Ukhti... Sungguh
    Engkau membiarkan stiap lelaki menikmati wajahmu,
    di tengah balutan jilbab yg anggun,
    sungguh brbekas di hati-hati para pria,
    sekali memandang,sulit di lupakan,.
    Wajahmu nan cerah itu,membuat niat jadi tak ikhlas lagi,.
    Wajahmu nan manis itu,membuat khayalan-khayalan di benak kaum adam,.
    Wajahmu nan molek itu,membuatmu terekam slalu dalam memori,slalu teringat,sampai-sampai tak ingat kpd sang Khalik.

    Hiasilah mata kita dengan Ghadhul Bashar dan memahkotakan rasa malu pada diri kita.

    *…Undzur maa qoola wa laa tandzur man qoola…*
    ( lihat apa yg dikatakan jangan lihat siapa yg berkata )
    Ambilah perkataan baiknya buang perkataan buruknya
    Salam ukhuwah fillah Akhi wa ukhti fillah ^ ^

    Aku Tak Mau Sendiri... ^ ^

    Sejak Ia pergi dari hidupku
    ku merasa sepi
    dia tinggalkan ku sendiri
    tanpa satu yang pasti

    aku tak tau harus bagaimana
    aku merasa tiada berkawan
    selain dirimu
    selain cintamu

    Kirim aku malaikatmu
    biar jadi kawan hidupku
    dan tunjukan jalan yang memang
    kau pilihkan untukku

    Kirim aku malaikatmu
    karena ku sepi berada di sini
    dan di dunia ini
    aku tak mau sendiri

    tanpa terasa aku
    teteskan air mata ini
    yang tiada berhenti
    mengiringi kisah di hati

    ISRAEL MENYERANG SEKOLAH DI GAZA









    Pengeroyokan bocah oleh satpol PP di Koja

    ketika satpol PP hanya menjalan kan perintah ATASAN nya ….


    ketika masyarakat di CONGKEL emosi nya ….
    ketika KOMUNIKASI tidak TERANG BENDERANG ???
    kejadian ini hanya akan menyisakan PILU dan KEPEDIHAN ….
    masih kah harus terus BERULANG ???

    oh INDONESIA ku ……………



    Berburu Di Malam Qadar

    Sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (83,33 tahun).

    “Malam Qadar (kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadar [97] : 3-5).

    Ummu Mu’minin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, berkata, “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim).

    Kapan malam Qadar itu terjadi?

    “Carilah lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

    “Carilah lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

    Terjadinya malam Qadar (lailatul Qadar) di tujuh malam terakhir bulan Ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim).

    Apa tanda-tanda malam Qadar?

    1. Udara dan angin sekitar terasa tenang.

    “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath-Thayalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqah/terpercaya.).

    2. Malaikat menurunkan ketenangan, sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

    3. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.

    Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shubuh hari dari malam Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim).

    Semoga Allah SWT menganugerahi kita dengan mendapatkan keutamaan malam Qadar pada Ramadhan kali ini. Amin.

    Anggaplah teguran sebagai cermin memperindah diri

    Ego manusia selalu mengatakan kalau ia serba sempurna. Tidak ada cacat. Tidak ada noda. Semua bagus. Kalau ada orang yang menilai lain, pasti si penilai yang teranggap salah.

    Begitu pun yang mungkin terjadi dalam diri seorang mukmin. Dengan penuh percaya diri, ia yakini kalau semua langkahnya sempurna. Tidak ada yang salah. Yang salah adalah jika ada yang menganggapnya salah.

    Dalam sudut pandang Islam, manusia adalah tempat salah dan lupa. Jadi, akan ada saja kemungkinan kalau seorang mukmin pun bisa khilaf. Kalau seorang ulama pun bisa salah. Kalau seorang pemimpin pun bisa kepeleset. Saat itu, ia butuh teguran sebagai cermin yang bisa menyadarkan.

    Rasulullah saw. mengatakan, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya.” (HR. Al-Bukhari)

    Hidup Adalah Sebuah Perjuangan

    Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan untuk mengendalikan diri menuju sukses. banyak ujian yang akan kita hadapi untuk meraih cita-cita kita bahagia dunia dan akhirat. Syetan dan hawa nafsu terus mencoba untuk memalingkan kita dari jalan yang benar.
    Oleh karena itu diperlukan keteguhan dan kesitiqamahan dalam menghadapi ujian tersebut. Diperlukan konsistensi yang sungguh-sungguh. Saat kita berusaha untuk melejitkan potensi kita. Saat kita berusaha untuk menghasilkan karya-karya besar kita yang bermanfaat untuk manusia dan diri kita. Kita bisa saja diserang oleh perasaan malas, lemah semangat dan keinginan untuk berada pada zona nyaman. Maka diperlukan perjuangan untuk mengatasinya
    Kita harus kuat dan tangguh. Kita harus sungguh-sungguh berusaha. Jangan biarkan diri kita terjerat dalam lingkaran perbuatan yang sia-sia. Jadikan hidup dan hari anda sebagai maha karya. Lakukan sesuatu yang bermanfaat dalam hidup anda. Hidup ini hanya sekali, maka hiduplah yang berarti
    Ketika kita mencari mutiara kehidupan yang akan membahagiakan dan menyukseskan kita, maka mutiara itu sesungguhnya ada di dasar hati kita. Ketika kita mencari intan permata, maka intan permata itu ada dalam pikiran kita. Ketika kita mencari emas maka emas itu ada dalam jiwa kita. Ketika kita mencari bahagia dan ketenangan maka ketenangan itu ada dalam sujud, dzikir dan tunduk kita kepada Allah
    Perbuatan salah, sia-sia dan dosa hanya akan menggelisahkan hati dan jiwa kita. Menghilangkan akal sehat kita. Memandulkan potensi kita. Mematikan nurani kita. Maka jangan biarkan hatimu berada dalama kelalaian dan kehampaan. Isilah jiwamu dengan kebaikan. Galilah potensi dahsyat dalam hati dan pikiranmu untuk menghasilkan karya nyata yang berguna bagi dirimu dan manusia seluruhnya.
    Jangan sia-siakan potensi dahsyat yang telah diberikan Tuhan Allah swt kepadamu. Latihlah potensi itu, asahlah potensi itu, bangunlah potensi itu dengan bertindak dan bekerja, serta tidak lupa berdoa dan selalu ingat Allah, maka dirimu akan bangun dari kelalaian dan kealfaan, kesenangan sesaat, menuju kebahagiaan abadi dalam karya nyata, prestasi, ibadah dan amal kebaikan yang berguna dunia dan akhirat.
    Jangan perturutkan kesenangan sesaat, tapi mengakibatkan penderitaan yang lama, dan terhambatnya kebahagiaan sejati yang kau inginkan. Tahanlah dirimu, lakukan perbuatan berguna walaupun menderita dan berkorban, demi meraih kebahagiaan yang sejati dan lama.
    Berjuanglah dengan sungguh-sungguh menaklukan diri dan hawa nafsumu. Taklukan ego dan emosimu yang buruk. Taklukan kemalasan, kelalaian, dan kealfaan. Isilah kegiatan dan waktumu yang sangat berharga itu dengan aktivitas yang bermanfaat. Maka hari dan hidupmu akan cerah dan bermakna. Jangan biarkan hari dan hatimu kosong dari ilmu, iman dan amal nyata. Karena jika begitu syetan dan pengikutnya akan mudah masuk menggerogoti hatimu, imanmu dan ilmumu, sehingga kau akan kehilangan jati diri dan potensimua yang sebenarnya.
    Maka berbuatlah hari ini. Saat ini juga. Bekerjalah, berkaryalah. Berjuanglah untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Temukan jalanmu yang sebenarnya. Panggilan hati dan nuranimu. Bekerjalah dengan sepenuh hati dan potensimu. Layanilah orang lain. Dan bertekadlah untuk melakukan yang terbaik, belajar yang terbaik dan memberikan yang terbaik bagi diri, keluarga, organisasi, agama, bangsa dan Negara. Insya Allah hidupmu akan bermakna dengan perjuangan. Itulah dia, Hidup adalah perjuangan.

    Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

    Diantara kita mungkin pernah mendengar tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan bathil seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak. Maka dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya. Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ?

    Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:

    1. Udara dan suasana pagi yang tenang

    Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

    “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)

    2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya

    Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

    “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)

    3. Terkadang terbawa dalam mimpi

    Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum

    4. Bulan nampak separuh bulatan

    Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,

    “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

    5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)

    Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

    “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

    6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

    Wallahua’lam

    I'TIKAF Amalan Yang Terlupakan Di Bulan Ramadhan...

    Ramadhan punya arti yang sangat penting bagi kita umat Islam, kehadirannya yang selalu kita nantikan dan kita rindukan. Sebegitu banyaknya dari kita yang berlomba-lomba ingin mendapatkan keberkahan dari bulan yang sangat suci itu, namun ada satu kegiatan di bulan suci Ramadhan yang sering kita lupakan, yaitu I'tikaf di masjid di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

    Saya menulis di sini adalah hanya untuk mengingatkan kita sesama muslimin, karena hampir setiap Ramadhan yang kita lewati di 10 hari terakhirnya di bulan Ramadhan hanya diisi oleh kesibukan-kesibukan dunia yang itu-itu saja, yaitu kita selalu disibukan oleh perbelanjaan sebagai persiapan untuk Hari Raya Iedul Fitri, merapihkan rumah, jalan-jalan ke mall, dan seabrek-abrek kegiatan dunia lainnya. Bisakah kita mempersiapkan segala kebutuhan diatas di awal-awal Ramadhan dan mempersiapkan diri untuk I'tikaf di 10 hari terakhirnya...?

    Dalil yang di jadikan sandaran atas disyariatkannya I'Tikaf ini adalah :

    "Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang Tawaf, yang I'tikaf, yang Ruku dan Sujud'. " ( QS. Al-Baqarah : 125 )

    187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf di dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. ( QS. Al-Baqarah 187 )

    Serta Hadits- hadits yang berkenaan dengan I'tikaf, Yaitu :

    Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : "Bahwasanya Nabi Muhammad saw. Senantiasa beri'tikaf pada 10 hari yang akhir di bulan Ramadhan hingga beliau wafat. Kemudian sepeninggal beliau, isteri-isteri beliaupun beri'tikaf seperti itu." ( HR. Bukhori dan Muslim )

    Aisyah juga meriwayatkan, "Apabila telah tiba 10 hari terakhir , Rasulullah berjaga/tidak tidur pada malam hari untuk beribadah, beliau bangunkan keluarganya, dan beliau bersungguh-sungguh serta mengencangkan pakaiannya ( tidak menggauli isteri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah )." (HR. Bukhari dan Muslim)

    Ayat Al'Quran dan Hadits di atas memberikan penjelasan bahwa I'tikaf merupakan bagian penting dari amalan di bulan Ramadhan yang sebisa mugkin untuk di lakukan. Kata I'tikaf sendiri berasal dari kata 'akafa alaihi. Artinya, ia senantiasa berkemauan kuat untuk menetapi sesuatu. Secara Harfi'ah, kata i'tikaf berarti tinggal di suatu tempat. Sedangkan secara Syar'iah, kata I'tikaf berarti di Masjid untuk beberapa hari, teristimewa, yaitu 10 hari terakhir bilan Ramadhan.

    Dipandang dari sudut sosial, I'Tikaf mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan seorang muslim. I'tikaf bisa menjadi jalan penyelesaian dari masalah hidup yang terus menghimpit. Maksudnya, i'tikaf merupakan kesempatan bagi seorang Muslim untuk sejenak mengasingkan diri dari kehidupan sosialnya. Tetapi itu bukan berarti seorang muslim tidak boleh untuk bersosialisasi. I'tikaf menjadi sarana baginya untuk menyerap energi spiritual yang telah lama hilang. Kalau perlu, kita bisa mengambil masa cuti kerja kita untuk persiapan i'tikaf agar lebih khusu menjalankannya. Yang di tekankan di sini adalah jangan sampai kehidupan dunia kita yang sangat banyak dapat melalaikan kita dari amalan I'tikaf ini.

    Imam Az-Zuhri pernah berkomentar,"Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan ibadah I'tikaf, padahal Rasulullah saw. Tidak pernah meninggalkannya semenjak beliau datang di Madinah hingga wafat di sana."

    Bulan Ramadhan menjadi putaran waktu pengingat seorang muslim untuk kembali dari kehidupan yang serba materialistis kepada kehidupan yang bersifat Ruhani, hidup yang selalu diliputi masalah keduniawian menuju kehidupan yang penuh introspeksi dan pendekatan diri kepada Allah swt. Banyak kegiatan yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan ini, seperti puasa, tadarrus Quran, shalat tarawih berjamaah ( Qiyamul lail ), dll. Dan semua itu menjadi
    hal yang biasa di bulan Ramadhan. Tetapi I'tikaf seringkali kurang diperhatikan. Banyak dari kita yang enggan dan malas untuk melakukan i'tikaf ini di masjid. Padahal, I'tikaf merupakan amalan Rasulullah yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan.

    Ada rukun-rukun yang harus kita penuhi dalam menjalankan amalan I'tikaf ini dan menjadi bagian pokok dari suatu ibadah. Rukun-rukun I'tikaf itu adalah :
    1. Harus ada Mu'takif atau orang yang melakukan I'tikaf juga.
    2. I'tikaf dilakukan di dalam masjid, dan bukan di Mushala ataupun di rumah. Karena Sayyidina Ali ra. Pernah mengatakan :"Tidak sah I'tikaf selain di dalam masjid yang di gunakan untuk berjamaah."
    3. Tempat beri'tikaf, yaitu tempat yang yang di ambil mu'takif untuk tinggal selama i'tikaf

    Seperti tertera dalam hadits di atas, Itikaf lebih utama apabila dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan secara berturut-turut. Seseorang yang sedang melakukan I'tikaf tidak boleh meninggalkan masjid, kecuali untuk memenuhi keperluan atau hajat, seperti mandi, buang air besa dan kecil, dsb. Jika seseorang bernazar untuk beri'tikaf 10 hari berturut-turut, lalu dia keluar dari masjid untuk melakukan hal-hal yang tidak termasuk darirat, maka terputuslah I'tikafnya itu. Ini adalah ketentuan bagi yang bernazar untuk itikaf 10 hari berturut-turut.

    Rasulullah saw pernah bersabda,"Sunnat bagi orang yang sedang beri'tikaf untuk tidak menengok orang sakit, menyaksikan jenazah, tidak boleh menyentuh perempuan, tidak bercumbu, dan tidak keluar dari masjid kecuali untuk perkara yang tidak boleh tidak harus dilakukan., dan tidak ada i'tikaf selain di masjid kami." (HR. Abu Dawud)

    Meskipun demikian Mu'takif (orang yang beri'tikaf) boleh dikunjungi oleh tamu atau isterinya. (HR. Bukhori), di bolehkan pula memakai wangi-wangian, mengakadkan nikah ( ijab kabul ), makan, tidur, mencuci tanga, dsb.Semuanya itu ada kalanya di perlukan dan tidak memutuskan kesinambungan I'tikaf.

    Bagaimana jika Mu'takif mengeluarkan tubuhnya dari masjid.? Hal ini di jelaskan dalam Hadits yang di riwayatkan dari Aisyah ra."Pernah Rasulullah saw mengulurkan kepalanya kepada saya sedangkan beliau berada di dalam masjid, kemudian saya menyisir rambutnya. Dan Beliau tidak masuk ke rumah apabila sedang beri'tikaf, kecuali apabila ada keperluan."(HR. Bukhari dan Muslim)

    Sekali lagi saya tekankan kepada saudara-saudaraku betapa pentingnya amalan i'tikaf ini bagi kita umat Islam, sampai-sampai Rasulullahpun tidak pernah meninggalkannya hingga Beliau wafat. Maka dari itu persiapkanlah diri, mental dan spiritual kita untuk menggapai segala keberkahannya dengan tidak meninggalkan I'tikaf ini. Semoga tulisan saya ini dapat berguna bagi saudara dan saudariku semuanya, saya mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini karena kesalahan dan kekurangan datang dari kita sebagai manusia dan kebenaran hanya datang dari Allah swt.

    Semoga Allah swt melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya bagi kita semua di bulan Ramadhan yang suci dan penuh Berkah nanti...amin

    Wassalamu alaikum wr wb.
    Marhaban Ya Ramadhan
    Mohon Maaf Lahir dan bathin

    Dari Sujud-ku Ke Sujud

    Dari Sujud Ke Sujud
    Tiap malam ku bersujud
    Menghadap yg maha kuasa
    Memohon ampunan-Nya
    Atas dosa-dosaku
           Hidup ini tiada arti
           Tanpa ampunan Ilahi
           Sungguh ku menyesali
           Semua yg tlah terjadi
    Tuhan terimalah taubatku
    Ku berjanji takkan mengulangi
    Ridhoilah hidup dan matiku
    Sebagai hambamu...........
           Hati ini takkan tenang
           Tanpa petunjuk dari-Mu
           Ku mohon tunjukilah
           Jalan-Mu yang lurus
    Dari sujud ke sujud
    Ku hiasi dengan do’a
    Moga Engkau mengampuni
    Semua dosaku..........
     

    ping.sg - the community meta blog for singapore bloggers
    backlink
    Freelance JobsPowered by

    Selamat Datang Jgn Lupa Comment

    Kumpulan Buku Silakan Di Unduh

    Kalau Pengin Music .. Tinggal Di Klik,,^_^


    MusicPlaylistView Profile
    Create a playlist at MixPod.com