Waspadalah: antara Cemburu & Iri

Saya yakin semua Insan pernah merasakannya, cemburu dan atau iri. Tapi sayang, yang terjadi dalam banyak anggapan adalah ketidakpedulian kita untuk bisa memahami perbedaan antara cemburu dan iri. Apabila kita tengah meluapkan sifat iri, kebanyakan di antara kita menganggap bahwa luapan emosi itu bernama cemburu. Inilah bentuk kesalahpahaman yang perlu kita luruskan.
Cemburu, betapa emosi ini menjadi salah satu emosi yang paling sering dikambinghitamkan. Ia lebih banyak dianggap sebagai emosi yang buruk daripada yang baik, yang merusak daripada yang membangun, dan yang berbahaya daripada yang menyelamatkan. Padahal, jikalau kita mau membuka-buka tsaqafah islamiyah tentang emosi yang satu ini, akan kita dapati bahwa cemburu itu merupakan emosi yang baik alih-alih yang buruk, yang membangun alih-alih yang merusak, dan yang menyelamatkan alih-alih yang berbahaya (coba tengok lagi sirah nabawi, khususnya kisah tentang rasa cemburu yang dimiliki oleh para Ummul Mukminin). Lawan dari cemburu adalah iri, cemburu dan iri memiliki letupan yang hampir sama, kalau tidak hati-hati sulit dibedakan, tapi keduanya mempunyai sumber khusus masing-masing. Namun satu hal yang pasti, tidak ada satu pun ayat al-Qur'an yang menyebut tentang cemburu, apalagi menjustifikasinya sebagai emosi yang buruk. Sebaliknya, terdapat beberapa ayat yang menyebut tentang emosi yang bernama iri, sekaligus menjustifikasi bahwa iri buruk sifatnya, bahkan kita diwajibkan untuk menghilangkan penyakit hati jenis ini.
Sahabat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, inilah perbedaannya...
Iri merupakan perasaan sosial yang timbul karena keberadaan orang lain, sedangkan cemburu adalah perasaan sosial yang muncul karena kehadiran orang lain. Maksudnya, ketika kita memiliki keinginan tertentu, sedangkan orang lain ternyata telah memiliki apa yang kita inginkan tersebut, lalu muncul perasaan tidak senang dan tidak suka melihat hal itu, maka perasaan ini bukan cemburu melainkan iri. Sebaliknya, ketika apa yang kita miliki itu ternyata ada bersama orang lain, dan oleh karenanya muncul perasaan tidak suka dan tidak senang, maka perasaan ini bukan iri melainkan cemburu.
Misal, apabila pasangan hidup kita tengah berinteraksi dengan lawan jenis lain atau melihat suami lagi bersama istrinya yang lain, dan pada diri kita muncul perasaan tidak senang dan tidak suka, maka perasaan inilah yang disebut cemburu, bukan iri. Namun, apabila kita hidup bersama pasangan hidup kita, dan melihat pasangan hidup yang lain, lalu muncul perasaan tidak suka dan tidak senang, maka perasaan inilah yang disebut iri, bukan cemburu.
Dengan demikian, jikalau kita pernah merasa cemburu dan punya kesulitan bagaimana cara menghilangkannya, maka hati-hati, jangan-jangan itu bukan cemburu tetapi iri. Seharusnya perasaan iri lah yang harus kita buang jauh-jauh dan dijauhi, bukan cemburu. Perasaan cemburu sesungguhnya mengandung kualitas untuk menjaga atau mempertahankan kehormatan dan harga diri, sedangkan perasaan iri muncul dari ambisi ingin memonopoli dan menang sendiri.