Yuk Menyambut Marhaban Ya Ramadhan

Mari kita sambut ramadhan dengan hati yang senang karena tamu yang mulia akan segera datang.
Seperti tahun lalu, ramadhan tahun ini insya Allah saya rayakan masih di ‘negeri orang’. Ya, mungkin sudah banyak teman-teman mahasiswa yang pulang kampung karena memang liburan semester sudah kurang lebih dua bulan yang lalu. Akan tetapi karena masih ada amanah yang harus ditunaikan di kampus, kembali membuat saya semntara tetap bertahan di Depok. Nah, menjelang ramadhan, yuk sekilas kita membahas mengenai bulan yang penuh rahmat ini.

Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam tahun hijriyah. Ada beberapa nama untuk menyebut bulan ramadhan, diantaranya syahrut tarbiyah, syahrul jihad, syahrul quran, dan yang lainnya. Mengapa ramadhan? Karena pada bulan ramadhan terdapat beberapa keistimewaan dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. Diantaranya,
Pada bulan ini, seluruh umat muslim sedunia diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana firman Allah,
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs. al Baqarah: 183)
Ya, berpuasa. Puasa ramadhan ditujukan bukan untuk semua orang, namun hanya orang-orang berimanlah yang diperintahkan oleh Allah. ‘Hai orang-orang yang beriman’. Oleh karena itu, berbahagialah kita sebagai orang yang beriman dalam berpuasa dan menyambut bulan ramadhan.
Kemudian ‘diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu’. Jadi, berpuasa sebenarnya sudah ada semenjak zaman dahulu, contohnya seperti pada zaman Nabi Daud as. ada puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak puasa). Kemudian pada zaman Nabi Muhammad Saw. ada puasa sunnah senin kamis dan puasa ayaumul bidh.
Selanjutnya ‘agar kamu bertakwa’. Artinya tidak semua orang yang berpuasa di bulan ramadhan bisa mendapatkan predikat takwa ini. Karena banyak juga orang yang berpuasa, menahan lapar dan dahaga, namun belum bisa menjaga mulut, kaki, tangan, dan hatinya terhadap hal-hal yang mampu membatal pahala puasa. Misalnya menggunjing, berbohong, fitnah, melakukan hal-hal yang sia-sia, dan lain-lain.
Selanjutnya, pada bulan ramadhan merupakan bulan dimana Allah ‘mengobral’ pahala, dimana pahala sunnah seperti pahala wajib, dan pahala wajib digandakan berlipat-lipat. Selain itu, bulan ramadhan merupakan waktu dimana Allah tidak akan menolak doa hamba-hambaNya. Allah memberikan waktu yang mustajab kepada manusia untuk berdoa dan diantaranya adalah ketika kita berpuasa.
Al Quran juga diturunkan pada bulan ramadhan. Namun, para ulama berbeda pendapat, apakah al Quran diturunkan secara utuh atau berangsur-angsur. Dan pada sepuluh malam terakhir adanya malam lailatul qadar. Sebuah malam dimana lebih baik daripada 1000 bulan. Bayangkan jika kita mendapatkan pahala malam lailatul qadar, subhanallah.. Sungguh waktu yang mulia. Sebagaimana firman Allah,
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Qs. al Qadar: 1-5)
Demikianlah, sungguh mulia bulan ramadhan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita memaksimalkan bulan ramadhan menjadi sebuah momentum untuk menaikkan level keimanan kita. Hingga pada akhirnya kita raih kemenangan di akhir ramadhan nanti. Semoga bermanfaat, wallahu ‘alam bisshowab.
Marhaban Ya Ramadhan
Bulan ini sudah masuk bulan syaban
Yuk kawan kita tingkatkan amal ibadah harian
Karena kita kan menyambut bulan ramadhan
Bulan suci nan penuh ampunan
Rasa ingin bertemu denganmu
Tak sabar memendam rasa jemu
Ingin slalu kami berjumpa padamu
Bulan kesembilan hjriyah bulan yang kita rindu
Yuk kawan kita bermuhasabah
Apakah dengan saudara kita masih punya salah
Adakah tangan ini yang masih enggan bersedekah
Ataupun hati ini sudah terlalu jauh dari illah
Duhai saudara yang kami cintai
Satu harapan yang ingin kami cari
Semoga ramadhan kali ini
Menjadi ramadhan terindah yang kan kita lalui