Sebuah Nikmat Tuhan Yang Manakah Yang ( pantas ) Dan di Dustakan ?

Ruang Musholla dengan ukuran minimalis yang selalu menjadi ruang penyejuk hatiku,
Ruang yang kuhampiri di sela-sela aktivitas rutin yang cukup menyita waktu dan lebih berlekatan dengan keduniawian, Ruang yang menjadi tempat istirahatku  di dalam Sholat, 

Senja itu, di dalamnya, kubersimpuh, ku tengadah wajah menyusuri langit-langit ruang sederhana tersebut, sejeda kemudian tertunduk dalam, diiringi hela nafas yang panjang, dan cukup berat terasa, bergetar jiwaku, dalam alunan hati, Duhai Robbi segala puji bagi-Mu ya Alloh, yang menjadikan ujian sebagai tanda cinta bagi  hamba-MU...
Jika masalah masalah itu hadir dan terasa begitu beratnya mendera kehidupan, dan kita seperti lunglai dan merasa akan menyerah dan lelah , kemungkinan hati kita yang cenderung mengerdil bukan? Dzikir kita yang kian terbungkam atas-Nya bukan?
Cenderung terlupa bahwa masalah tak pernah melebihi kemampuan hamba-Nya, 
dimana Alloh memberi ujian senantiasa sesuai kesanggupan Hamba-Nya....
Dan setiap ujian, hadir untuk menempa kita, untuk semakin teruji iman di sisi-Nya....
Dan menjadi saat saat dimana Alloh sangat rindu mendengar rintihan munajat
hamba-hamba yang dicinta-Nya.....

Lalu nikmat Tuhan ku yang mana kah yang (pantas) kudustakan?

Jika hari ini adalah rangkaian kesulitan, kepenatan, kesedihan, kegundahan, lalu bagaimana dengan hari kemarin yang telah hadir begitu banyak kemudahan, kebahagiaan,  ketenangan? bukan kah tak ada nikmat-Nya yang pantas kudustakan? 
semua hadir silih berganti, yang satu menyeimbangkan yang lainnya, 
bukankah bahagia adalah untuk syukur?
dan kesedihan adalah untuk sabar?

sekelebat, rekam memori melintas benak,
memiliki keluarga yang kucinta dengan segala dinamika yang mengajarkan untuk kian "tertempa" adalah nikmat yang begitu indah,
perjalanan cahaya yang selalu membuatku penuh syukur, adalah nikmat yang begitu manis menghias jiwa, bertemu banyaknya hamba hamba MU yang sholih, yang senantiasa mengingatkan dalam tutur lembut penuh hikmah, dalam sahaja akhlaq yang menginspirasi nilai kebaikan, hingga hadirnya berbagai runtun masalah yang memberikan hikmah berlimpah,
 ya Alloh, ya Rahmaan ya Rahiim,  berjuta, bermilyar, bertriliun nikmat yang tak kan mampu terhitung jemari kehidupan , akan kah kandas hanya karena satu kesulitan yang telah pula kau sediakan kemudahan? 

Sungguh nikmat Tuhan yang manakah yang kita dustakan?
Lalu nikmat-MU yang manakah yang terdustakan?

Nikmat Udara yang terhirup bebas dan menyegarkan kantung kantung paru, di saat banyak saudara kita yang hanya dapat bernafas melalui selang-selang dan tabung-tabung oksigen untuk menyambung detak detak kehidupannya...

Nikmat melangkah membuka hari, dengan tapak kaki yang tegap memijak bumi-Nya, di saat banyak saudara kita yang berjalan dengan tangannya, berpayah menyangga diri melangkah dengan tongkat-tongkatnya, yang tidak lagi memiliki kedua kaki untuk berlari....

Nikmat bersandar dibahu kedua orangtua tercinta, berbagi canda dan tawa, mendengarkan nasihat keduanya, di saat banyak saudara kita yang sejak lahir tidak berjumpa dengan orangtuanya, hidup dalam airmata, dan tercenung dalam rindu hadir nasihat kedua orangtuanya...

dan nikmat terindah berupa Iman dan Islam yang bertahta sanubari, yang di saat bersamaan banyak pribadi yang kehilangan arah,ada yang tampak berkelebihan materi namun sejatinya, kering makna, tiada bahagia yang hakiki di dalam jiwa...
karena tiada Alloh disana.....
 ‎" Maka Nikmat tuhanmu (yang) manakah yang kau dustakan" (Q.S. Ar-rahman:13)

berderai dalam keharuan dan rasa malu yang membuncah pada-Mu ya Robbi, untuk banyak nikmat-Mu yang belum mampu tersyukuri...

sungguh Menjadikan Alloh kian Akbar di hati, akan mengerdilkan seketika masalah-masalah kehidupan....

" Ya Alloh, jadikanlah aku orang yang banyak bersyukur kepadaMU, Banyak bedzikir kepadaMU, banyak beribadah kepadaMU, mentaatiMU, amat tenang bersamaMU, Dan benar-benar kembali dan bertaubat kepadaMU "
(HR Abu dawud, at tirmidzi)


"..Duhai dzat yang Maha Mulia, yang hati-hati kami terletak diantara jemari-MU, yang Engkau Maha membolak-balikkan nya atas kehendakMU, duhai dzat yang kokohkan atap langit tanpa tiang penyangga, yang hampar kan bumi tanpa ujung terpandang bola mata..

Duhai dzat yang Maha Tahu, apa yang tersembunyi di dalam setiap hati, yang Maha menutup Aib yang sekiranya menodai jiwa,duhai dzat Ahad yang Maha Segala..
Hamba memohon, hamba mengharap dan hamba bertawakkal atas jalan yang Engkau tentukan.. Dan jadikan jalan ku, jalan menuju-MU,jalan cahaya-MU, jalan para pejuang perindu-MU, dan jadikan ujung perjalanan ku, adalah pengampunan-MU,ridho-MU, rahmat-MU,..WAJAH MAHA MULIA-MU.. Allahumma aamiin.." 

Just let it flow, flow with Alloh, karena kesedihan adalah untuk sebuah sabar, kebahagiaan untuk sebuah syukur, itulah mengapa hidup seorang mukmin selalu menakjubkan ...

“Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman,karena segala 
urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya & jika ia tertimpa musibah, ia bersabar,karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi
 dirinya.” (HR. Muslim)