SIKSA KUBUR DAN NIKMAT KUBUR, ADA ATAU TIDAK?

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Mus­lim, disebutkan bahwa di alam kubur nanti, manusia akan diberi isyarat akan hasil amal perbuatannya di dunia beserta hasilnya. Yang baik akan mendapat sorga dan yang jahat akan menjadi penghuni neraka. Hadits dimaksud berbunyi:
Artinya: “Sesungguhnya apabila meninggal salah seorang di antara kamu, maka dinampakkan kepadanya setiap pagi dan sore, tempat tinggalnya. Jika ia termasuk ahli sorga, maka sorgalah tempatnya. Dan apabila ia ahli neraka, maka nerakalah tempat tinggalnya. Kemudian dikatakan: “Inilah tempat tinggalmu, sampai nanti engkau dibangkitkan pada hari kiamat.” [Hadits Riwayat al-­Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar]
Dengan ditunjukkannya hasil kebaikan yang akan diberikan nanti, merupakan kenikmatan. Sebaliknya, bila diperlihatkan akibat yang akan diberikan kepada seseorang yang berbuat jahat, merupakan hukuman atau siksa.
Di samping itu, dijumpai pula riwayat yang menyebutkan adanya siksa kubur, seperti hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah saw melewati dua kuburan, beliau bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya keduanya tidak disiksa kubur, karena sebab yang besar. Satu di antara keduanya disiksa karena tidak bersih dari air kencingnya, dan yang satu lagi karena suka mengadu­-domba. Kemudian Nabi meminta untuk diambilkan pelepah kurma dan membelahnya menjadi dua, seraya bersabda: “Mudah-mudahan meringankan mereka selama belum kering keduanya.” [Hadits Riwayat al-Bukhari dan Muslim]
Mengenai siksa kubur bagi yang berbuat dosa, tidaklah diragukan, mengingat tuntunan Nabi saw yang selalu dibaca pada waktu shalat (doa setelah tahiyyat akhir), yang isinya memohon perlindungan dari empat hal, yaitu: dari siksa jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan fitnah mati, serta memohon perlindungan dari fitnah Dajjal. Dasar ini diriwayatkan antara lain oleh Muslim.