Sebait Tembang Indah di Balik Musibah*

Musibah adalah sebait tembang indah yang dinyanyikan silih berganti
Mengajak bumi yang diam jadi begoyang
Mengajak laut yang tenang jadi bergelombang
Mengajak gunung yang sunyi meriah bak kembang api

Musibah mengajarkan kita tentang sabar dan tabah
Menguatkan jiwa yang lemah. Menyadarkan hati yang salah
Menggugurkan angkuh. Mengubur keluh
Mencukur kufur. Membangkitkan syukur

Musibah adalah saudara tua
Yang menasehati ketika salah
Mengingatkan ketika lupa
Meluruskan ketika tak searah

Kini tak perlu lagi ada tangis menghujan tanpa henti
Menganaksungaikan kepedihan demi kepedihan menyayat hati
Karena disana: diantara batas hidup dan mati
Halaman demi halaman takdir masih menanti
Berkejaran menggerogoti hari, menunggu takdir lain berganti

Harapan-harapan itu menanti di ambang cita dan impian
Di depan gerbang masa depan yang tertulis indah dengan tinta keemasan
Maka tak ada alasan untuk bertahan
Melangkahlah dengan sempurna, kawan
Tinggalkan saja air mata tiada guna,
karena hidup bukan untuk berkejaran dengan kesedihan
melainkan menunaikan sebuah harapan