Kenapa Ea Masih Banyak Yang Kehilangan Sahabat Ea


Sugeng rawuh tamu-tamu agung Penyejuk Hati yang saya sayangi… :) Kabarnya pasti baik-baik saja kan? Atau ini ngenet gara-gara sakit sehingga ndak bisa keluar rumah? Atau sakitnya sakit hati, sehingga browsing saja dan mengunci kamar? Walah-walah, bagi yang sakit saya doakan cepet sembuh, yang sakit hati enaknya cari artikel lucu saja. Biar bisa tertawa sendiri gih!! ;-)
Di malam ini saya mau menulis tentang fenomena kehilangan sahabat. Akhir-akhir ini banyak sekali yang mencari puisi untuk sahabat, puisi kehilangan sahabat di Penyejuk Hati ini. Saya juga ndak tahu, ada apa gerangan fenomena ini bisa terjadi. Apakah memang banyak pengkhianatan oleh sahabat mas dan mbak cantik sekaliyan?

Namun begitu, kok yang berkomentar sedikit ya? Apa puisi saya jelek? (ya iya laah) Oh, ya maaf, lha wong saya ndak mendalami sastra Indonesia kok. Hee… Jadi hanya segitu kemampuan “sementara” saya. Lha kok sementara? Ya kalau saya mau bergiat diri, saya bisa juga menjadi penulis puisi yang handal. Wekekek… :p
Hmm… Paling-paling mereka yang sedang kehilangan sahabat sedang gundah gulana saat ini. Jadi ndak sempat menuangkan sedikit sinar emosi di Penyejuk Hati ini. Kan Penyejuk Hati aseli ndak penting, apa pentingnya sih berkomeng-komeng ria di puisi ndak penting? :D Tapi bagi mas ngganteng dan mbak cantik yang sudah berkomeng ria, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Itu merupakan suatu tanda mata dari sampeyan yang tidak terhingga nilainya. :)
Bagi yang sedang kehilangan sahabat, ya mohon di-share disini mas, mbak… Sarana curhat sahabat begitu…  Saya juga ingin membaca cerita sampeyan semua. Bagaimana pengalaman sampeyan soal sahabat. Nanti kan bisa dibaca oleh teman-teman yang lain, tamu agung Penyejuk Hati selanjutnya. Hee…
Yasudah lah, sampai disini dulu tulisan ini. Kalau panjang-panjang pasti ndak ada yang baca. Hee… Semoga tidak banyak yang kehilangan sahabat… :)
Brebes udan deres, komentar mesti dibales! :D