Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Coretan Pujita Kiki Maulana - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel dunia islam (Blogging, Peneyejuk Hati, Goresan Hati, Mengenal Neraka; Goresan hati Dan Lain Lain) yang Kami susun. Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik

Sekilas Tentang Pujita Kiki Maulana

Nama saya Pujita Kiki Maulana, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Cinta Sejati adalah berbagi

Entah suka datang menghiasi hari
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh, ya Akhi wa Ukhti!
Meski disemayamkan dalam dua ragawi
Sepasang kekasih hanya punya satu hati
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, apa yang akan kita lakukan ketika kekasih kita pulang dari mencari rezeki, dan “hanya” membawa sepotong roti hari ini? Apakah kita masuk golongan pertama: golongan yang belum mengenal salah satu pilar cinta, yaitu jika kita memasang raut muram pada wajah kita dan meletakkan senyum di belakang kekesalan kita; ataukah kita masuk golongan kedua: memahami makna berbagi dalam cinta, yaitu jika lisan dan hati kita mengujarkan Alhamdulillah. Tetap bersyukur atas karunia rezeki yang diterima. Senyum manis tetap kita sedekahkan kepada kekasih, dan berprasangka baik bahwa mungkin memang hari itu hari yang berat baginya, atau mungkin juga itu ujian Allah swt bagi keluarga kita. Apa dan berapapun rezekinya, berbagi dalam cinta akan menjadikan hidup kita lebih nikmat. Sepotong roti itu akan mengenyangkan kita, InsyaAllah. Itulah cinta, menjadikan apapun lebih nikmat ketika rela berbagi dalam kerangka syukur.
Berbagi...
Itulah inti cinta sejati...
Ombak suka dan duka datang silih berganti...
Selalu terasa nikmat tersaji ...
Bila dirasakan oleh dua hati yang berfusi...
Maka, wahai para pecinta, berbagilah dengan penuh kerelaan. Penuh rasa ridha. Bagilah hatimu dengan kekasih. Luka dihatinya adalah lukamu. Maka jagalah hatinya seperti engkau menjaga hatimu. Berilah hatinya sepotong kebahagiaan seperti layaknya yang kau berikan pada hatimu. Bagilah senyummu. Senyum adalah sedekah mudah, tapi susah mengikhlaskannya. Mudah bagi pecinta sejati, dan susah bagi pecinta picisan. Bagilah keceriaanmu. Jangan biarkan kemuraman melekati wajahmu, hingga mengurangi rona keceriaan wajahnya. Bagilah rezekimu. Bagilah pula waktumu. Waktumu bukanlah waktumu, tapi waktu kalian berdua. Bagilah fikiranmu. Dan bagilah pula hidupmu…
Sobat, tiada salahnya jikalau kita belajar dari makhluk Allah yang lain akan makna berbagi dalam cinta, seperti yang dituangkan dalam syair ini :
Induk burung pulang dengan hanya membawa ulat kurus
Lalu suapkan kepada anak-anaknya dengan tulus
Meski kenyang tak seberapa
Anak-anaknya menikmati dengan gembira
Karena kegembiraan mereka tak bersandar pada makanannya
Namun pada suasana berbagi
Sebab itulah inti cinta sejati

antara Kesempatan dan Pilihan Mana Yang Terbaik

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, dan Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan, bukan pilihan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa, bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.
Namun,
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan, bukan kesempatan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan kita tetap memilih untuk mencintainya, itu bukan kesempatan, Itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita dan lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Akan tetapi, cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, ada sebuah kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :
Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil !!!
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untuk kita. Tetapi tetap berpulang pada kita untuk melakukan pilihan, apakah kita ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Cari Mencari..

Bismilahir'rohmanirohim..
Ketika kegalauan menunda segalanya
Hingga tak mampu tuk berdiri
Terbisik akhir sebuah cerita
Obat luka, habiskan duka
Kau tetap coba berdiri
Berkeras
Kegalauan menepis segalanya
Gejolak, meledak
Sampai tak berakhir sebuah cerita
Menatapi segalanya
Meratapi segalanya
Berfikir segalanya
Kau, mampu mencoba berdiri
Hanya mencoba, sendiri, dan sendiri
Segalanya kepada Tuhan
Hanya setumpuk penat
Di atas gundah yang penuh sesak
Tak mampu lagi kau berpijak
Hati dan otak bercorak, terbaur
Hati dan otak berkarat, tercebur
Hati dan otak berkhianat, hancur
Lelapkan hati sesaat
Tenangkan otak sejenak
Tanya dirimu
Gambar dirimu
Kepada siapa engkau berada

Seorang Akhwat: Untukmu, yaa Akhi...

 Assalamu'alaikum wr.wb
Ya ..Akhi...
Afwan sebenarnya yang pengen ana sampaikan adalah pilihan kita untuk memilih pasangan. Bagi para ikhwan, pikirkanlah baik-baik (matang-matang, masak-masak, tapi jangan sampe gosong) sebelum menawarkan sebuah jalinan bernama ta’aruf. Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya. Mengertilah keadaan kami (akhwat). Antum tahu, bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. Kami mudah sekali terbawa perasaan. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, kami adalah makhluk yang mudah sekali GeEr, suka disanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih. Jadi saat kata ta’aruf atau mungkin khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan shalih seperti antum, tak ada alasan bagi kami untuk menolak. Karena jika kami menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai Hati? Apa antum benar-benar siap (ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan suci bernama pernikahan?
Akhi...
Sekali lagi, berhati-hatilah dengan kata ta’aruf. Karena ta’aruf adalah gerbang menuju pernikahan. Kemudian timbul pertanyaan, seberapa jauhkah jarak pintu gerbang menuju pintu rumah antum? Padahal selama perjalanan akan banyak cobaan menghadang. Bunga-bunga indah di halaman rumah antum bisa membuat kami terpesona. Kolam ikan yang indah juga membuat kami terlena. Ingin sekali kami memetiknya, ingin sekali kami berlama-lama di sana menikmati keindahan dan kenikmatan yang antum sajikan. Tapi kami nggak berhak, kami belum mendapat izin dari si empunya rumah. Tadinya kami ingin segera mencapai sebuah keberkahan, tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-keindahan yang membuat kami lupa akan tujuan semula.
Akhi...
Lebih menyakitkan lagi jika antum membuka gerbang itu lebar-lebar dan kamipun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Tapi setelah kami mendekat dan sampai di depan pintu rumah antum, ternyata pintu rumah antum masih tertutup. Bahkan antum tak berniat membukakannya.
Saat itulah hati kami hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan kami rangkai, kami bangun, tapi kini semua runtuh tanpa sebuah kepastian. Atau mungkin antum akan membukakannya, tapi kapan? Antum bilang jika saatnya tepat. Lalu antum membiarkan kami menunggu di teras rumah antum dengan suguhan yang membuat kami kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan. Jangan biarkan kami berlama-lama di halaman rumah antum jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu untuk kami. Kami akan segera pulang karena mungkin saja kami salah alamat. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat berlabuhnya hati ini. Ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung bagi kami dari teriknya matahari dan derasnya hujan di luar sana. Kami tak ingin mengkhianati calon suami kami yang sebenarnya. Di istananya ia menunggu calon bidadarinya. Menata istananya agar tampak indah. Sementara kami berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain.
Akhi, sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, cinta adalah cobaan. Cinta itu akan cenderung pada hawa nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat . Itu pasti! Langkah-langkah syetan yang akan menuntunnya. Kita tentunya nggak mau memakai label “ta’aruf” untuk membungkus suatu kemaksiatan bukan? Hati-hatilah dengan hubungan ta’aruf yang menjelma menjadi TTM (Ta’aruf Tapi Mesum). Tolong hargai kami sebagai saudara antum. Kami bukan kelinci percobaan. Kami punya perasaan yang tidak berhak antum buat “coba-coba”. Pikirkanlah kembali. Mintalah petunjuk-Nya. Jika antum memang sudah siap dan merasa mantap, segera jemput kami.
Dan satu lagi yang perlu antum perhatikan adalah bagaimana cara antum menjemput. Tentunya kita menginginkan kata BERKAH di awal, di tengah, sampai di ujung pernikahan kan? Hanya ridho dan keberkahan-Nya lah yang menjadi tujuan. Pilihlah cara yang tepat dan berkah. Antum sudah merasa mantap pada akhwat itu. Antum yakin seyakin-yakinnya bahwa dialah bidadari yang akan menghias istana antum. Tapi antum tidak menggunakan cara yang tepat untuk menjemputnya. Sama halnya jika antum yakin dan mantap untuk menuju Surabaya. Tapi dari Jakarta antum salah memilih kendaraan, akibatnya antum gak akan pernah sampai ke Surabaya, malah nyasar. Ato kendaraannya sudah bener tapi nggak efektif. Terlalu lama di perjalanan. Masih keliling-keliling dulu. Akhirnya banyak waktu terbuang percuma selama perjalanan. So, antum juga harus memikirkan cara yang baik/ahsan, tepat dan berkah agar bahtera rumah tangga antum berjalan di atas ridho dan keberkahan-Nya. (Tuh kan jadi kemana-mana lagi. Tapi gak papa deh. Setidaknya unek-unek ana dah keluar, fiufh lega!)

Cinta..

Cinta itu bahagia tapi menyakitkan!!!
Saat kita mencintai, kita bahagia.
Saat cemburu kita terluka.

Cinta tak harus memiliki "itu bohong"!!!
Semua orang ingin memiliki
Bahkan terkadang merasa harus memiliki....

"Dengan melihat orang yang kita cintai bahagia
dengan orang lain, kita pun ikut bahagia" Itu juga bohong,,,,
Kita hanya pura-pura bahagia disaat hati kita sakit
Itu mengajarkan kita untuk menjadi munafik.....

Lebih bahagia dicintai daripada mencintai "Itu salah"
Saat dicintai kita hanya merasa bangga
Namun saat mencintai
Kita dapat merasakan arti cinta yang sesungguhnya

Dimanakah DIA di hatiku???

Pada saat Rasulullah saw dan Sayyidina Abu Bakar ra bersembunyi di gua Tsur, dalam perjalanan untuk hijrah ke Madinah, musuh-musuh Islam sudah berdiri dimuka bibir gua dan hampir menemui mereka, sehingga membuat Sayyidina Abu Bakar ra cemas. Ketika melihat gelagat Sayyidina Abu Bakar ra yang cemas, Rasulullah saw menenangkannya dengan berkata, “Jangan takut, Allah bersama kita.” Itulah kehebatan Rasulullah saw, Allah swt sentiasa di hatinya.
Sewaktu seorang tentara musuh hendak menyerang Rasulullah saw, lalu meletakkan pedang ke leher nabi Muhammad saw dan bertanya, “Siapa yang akan menyelamatkan kamu dariku?” Rasulullah saw dengan yakin menjawab, “Allah.” Mendengar jawaban itu, gementarlah orang itu dan pedangnya pun terlepas dari tangannya. Itulah kehebatan Rasulullah saw, selalu dan selalu ada DIA di hati Beliau.
Dikisahkan bahwa suatu ketika khalifah Umar bin Khaththab ra ingin menguji seorang budak gembala kambing di tengah sebuah padang pasir, “Boleh kau jualkan kepadaku seekor dari kambing-kambing yang banyak ini?” tanyanya kepada budak tersebut.
“Maaf tuan, tidak boleh. Kambing ini bukan saya yang punya. Ia milik tuan saya. Saya hanya diamanahkan untuk menjaganya saja.” Jawab budak itu.
“Kambing ini terlalu banyak dan tidak ada siapa-siapa selain aku dan kamu di sini, jika kau jual seekor kepadaku dan kau katakan kepada tuanmu bahwa kambing itu telah dimakan oleh srigala, tuanmu tidak akan mengetahuinya,” desak Sayyidina Umar ra lagi sengaja menguji.
“Kalau begitu, di mana Allah?” kata budak itu. Sayyidina Umar ra terdiam dan kagum dengan keimanan yang tinggi di dalam hati budak itu. Walaupun hanya seorang gembala kambing yang termasuk profesi bawahan, tetapi dengan kejujuran dan keimanannya dia punya kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Jelas ada DIA di hatinya.
Suatu ketika yang lain, Sayyidina Khalid bin Walid ra diturunkan pangkatnya dari sebagai seorang jenderal menjadi seorang pasukan biasa oleh khalifah Umar ra. Esoknya, Sayyidina Khalid ra ke luar ke medan perang dengan semangat yang sama. Semangat jihadnya tetap membara walaupun telah diturunkan pangkatnya. Ketika ditanya mengapa, Sayyidina Khalid ra menjawab,“aku berjuang bukan kerana Umar.” Ya, Sayyidina Khalid ra berjuang karena Allah swt. Ada DIA di hatinya.
Melihat enekdot-enekdot agung itu, saya terkesima, lalu bertanya pada diriku sendiri, "dimanakah DIA di hatiku?", Apakah Allah senantiasa menjadi tempat bergantungnya harapan dan tempat merujuk dan membujuk hatiku yang rawan? Allah ciptakan manusia hanya dengan satu hati. Di sanalah sewajarnya cinta Allah bersemi. Jikalau cinta Allah yang bersinar, sirnalah segala cinta yang lain. Tetapi jika sebaliknya cinta selain-Nya yang bersemayam, maka cinta Allah akan terpinggir. Ketika itu tiada DIA di hatiku!
Sering diriku berbicara sendiri, bersendikan sedikit ilmu dan didikan dari guru-guru dalam hidupku, kata mereka (dan aku sangat yakin dengan kata itu), “Bila Allah ada di hatimu, kau seolah-olah memiliki segala-galanya. Itulah kekayaan, ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki.”
Kata-kata itu sangat menghantui diriku. Ia menyebabkan aku berfikir, merenung dan termenung, apakah Allah telah menjadi tumpuan dalam hidupku? Apakah yang aku pikir, rasa, lakukan dan laksanakan sentiasa merujuk kepada-Nya? Bila berselisih antara kehendak-Nya dengan kehendakku, kehendak siapa yang saya dahulukan? Sanggupkah aku menyayangi hanya karena-Nya? Tegakah aku membenci juga karena-Nya?
Muhasabah ini semakin melebar lagi, Saya tanyakan pada diri, bagaimanakah sikapku terhadap hukum-hukum-Nya? Sudahkah aku melawan hawa nafsu untuk patuh dan melakukan segala yang wajib sekalipun pahit dan sakit ketika melaksanakannya? Sudahkah aku meninggalkan segala yang haram walaupun kelihatan indah dan seronok ketika ingin melakukannya?
Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya telah menimbulkan lebih banyak persoalan. Bukan lagi akal yang menjawabnya, tetapi rasa hati yang amat dalam. Aku tidak dapat mendustai-Mu, ya Allah. Dan Aku juga tidak dapat mendustai diriku sendiri. Di hatiku masih ada dua cinta yang bergolak dan berbolak-balik. Antara cinta Allah dan cinta dunia yang sedang berperang begitu hebat dan dahsyat sekali.
Jikalau Sahabat Mutiara Hati bertanya kepadaku, “adakah DIA di hati mu?”, Saya hanya mampu menjawab, “Saya seorang insan yang sedang bermujahadah agar ada DIA di hatiku. Saya belum sampai ke tahap mencintai-Nya, tetapi Saya yakin bahwa Saya telah memulai langkah untuk mencintai-Nya”. Justru belum ada DIA di hatiku, hidupku belum bahagia, belum tenang dan belum sejahtera. Saya akan terus mencari dengan langkah mujahadah ini. Saya yakin Allah itu dekat, pintu keampunan-Nya lebih luas daripada pintu kemurkaan-Nya. Selangkah Saya mendekat, seribu langkah DIA merapat.
Dan akhirnya Saya tiba pada satu keyakinan, di mana DIA di hatiku bukan menagih satu jawaban, tetapi satu perjuangan dan pengorbanan. InsyaAllah, Saya yakin pada suatu masa nanti akan ada DIA di hatiku dan di hati sahabat Mutiara Hati jua! InsyaAllah… Amin. Dan kita akan terus mengemis kasih pada-Nya,
Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah
Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa menhiris hati
Tuhan dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi
Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaKu

Seorang Lelaki...:)

Bismillah...

Berikut ini adalah resume dari Brebes Pujita kiki maulana #Lelaki :
1. Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik perilakunya pada isteri. Akulah yang terbaik pekerti pada isteriku." (HR At Tirmidzi) #Lelaki
2. "Tidaklah memuliakan wanita, kecuali lelaki mulia. Dan yang menghinakan wanita, pastilah lelaki hina." (HR At Tirmidzi) #Lelaki
3. Allah merahmati suami yang bangunkan isterinya tuk shalat, jika sulit dipercikkannyalah air ke wajah. -dan sebaliknya- (HR Ahmad) #Lelaki
4. Nabi bolehkan dusta dalam 3 perkara: perang, mendamaikan 2 orang berselisih, & kalimat suami MENYENANGKAN isterinya. (HR Ahmad) #Lelaki
5. "Jadilah seperti kanak-kanak jika di hadapan isteri-isteri kalian." ('Umar ibn Al Khaththab) #Lelaki
6. Nikahkan anakmu dengan pria taqwa. Jika cinta, dia akan memuliakannya. Pun jika tidak, dia takkan menyakitinya. (Hasan ibn 'Ali) #Lelaki
7. Panggilan sayang Nabi untuk isteri: Khumaira (yang pipinya merona), 'Aisy (yang penuh daya hidup), Muwaffaqah (yang dapat taufiq) #Lelaki
8. Nabi, Saudah, 'Aisyah, & Hafshah bercanda dengan saling lempar serta saling mengoleskan kue-kue manis ke wajah. (HR Abu Ya'la) #Lelaki
9. Cinta selalu membutuhkan kata. Ia gelombang, menggores langit hati hingga memelangi. Ungkapkan: puisi, surat, lagu. (@anismatta) #Lelaki
10. Tulis di kertas hati merah jambu sejuta alasan mencintai isteri, tempel di kamar mandi, ranjang, dapur, rak, meja rias dll. #BMC #Lelaki
11. "Sepuluh perkara termasuk fitrah: menggunting kumis, merawat janggut, bersiwak, kumur-kumur, memotong kuku, beristinja'...cont #Lelaki
12. "..membasuh lipat jemari & cuping telinga, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, menghisap air ke hidung." (HR Muslim) #Lelaki
13. Sesungguhnya para isteri suka jika kalian berdandan untuk mereka, sebagaimana kalian suka mereka berrias untuk kalian. ('Umar) #Lelaki
14. 'Aisyah: "Nabi suka meletakkan kepala di pangkuanku lalu kukeramasi kepalanya dan kusisiri rambutnya." (HR 'Abdurrazaq) #Lelaki
15. Nabi harumkan tubuh mulai dari bagian 'aurat dengan serbuk pewangi, lalu isterinya meminyaki bagian tubuh lain. (HR Ibnu Majah) #Lelaki
16. Nabi mencium isterinya setelah berwudhu' lalu beliau shalat tanpa mengulang wudhu' (HR 'Abdurrazaq) -Juga saat puasa- (HR Ahmad) #Lelaki
17. Nabi punya selimut yang senantiasa dicelup dengan wars & za'faran wangi. Beliau gilirkan untuk isteri-isterinya. (HR Al Khathib) #Lelaki
18. 'Aisyah: "Nabi minum dari sudut gelas tempatku meletakkan bibir & menggigit bersama tuk daging, zaitun & anggur." (HR An Nasa'i) #Lelaki
19. 'Aisyah: "Aku mandi bersama Nabi sebejana.." (HR Muslim) Umm Salamah: "..Kami canda berebut air di bejana." (HR Ibn Abi Syaibah) #Lelaki
20. Nabi memencet hidung 'Aisyah jika dia marah, mencium keningnya, lalu menuntunnya berdoa dengan lembut. (HR Ibnu Sunni) #Lelaki
21. "Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai." (HR Abu Dawud) #Lelaki
22. Nabi diundang jamuan, maka bertanya, "Apakah 'Aisyah juga diundang?" Dijawab tidak, tak datang. Dijawab ya, datang. (HR Muslim) #Lelaki
23. 'Aisyah: "Nabi suka meletakkan kepala di pangkuanku walau aku haidh, lalu beliau membaca Al Quran." (HR 'Abdurrazaq) #Lelaki
24. Nabi suka saling bersandar punggung dengan 'Aisyah lalu memintanya melafalkan syair, kemudian dibahas bersama. (HR Al Baihaqi) #Lelaki
25. Nabi lomba lari dengan 'Aisyah. Setelah dulunya kalah, satu saat beliau ungguli 'Aisyah. Beliau godai sambil senyum. (HR Ahmad) #Lelaki
26. Saat orang Habsyi bertari tombak di Masjid, Nabi & 'Aisyah menonton dengan saling beradu bahu serta menempel pipi. (HR Ahmad) #Lelaki
27. Anas: "Kulihat Nabi menata mantel di pelana. Beliau duduk & Shafiyyah meletakkan lututnya di atas lutut beliau." (HR Al Bukhari) #Lelaki
28. "Pilihlah tetangga sebelum memilih rumah, pilihlah kawan sebelum memilih jalan, siapkan bekal sebelum berangkat" (HR Al Khathib) #Lelaki
29. Sa'd ibn 'Ubadah masyhur sbg pencemburu. Nabi: "Aku lebih pencemburu dari Sa'd & Allah lebih pencemburu dariku." (HR Al Bukhari) #Lelaki
30. "..Cemburu yang disuka Allah adalah keraguan yang menguatkan ikatan. Cemburu yang dibenci ialah yang menghakimi." (HR An Nasa'i) #Lelaki
31. 'Aisyah: "Pekerjaan pertama yang dilakukan Nabi saat masuk rumah adalah bersiwak demi bersegar nafas tuk keluarga." (HR Muslim) #Lelaki
32. "Yang sangat aku cinta dari dunia ini adalah isteri & wewangian. Dan dijadikan shalat sebagai penyejuk mataku." (HR Al Baihaqi) #Lelaki
33. "Lima fitrah #Lelaki: istihdaad (cukur rambut kemaluan), khitan, memangkas kumis, mencabut bulu ketiak, memotong kuku." (HR Al Jama'ah)
34. #Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan, melainkan yang bisa membuat Sang Hawa merasa tercantik di dunia.
35. #Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar, melainkan yang mampu mendengarkan, memahami, & mengerti curahan hatinya.
36. #Lelaki teragung di jiwa wanita, bukan cuma yang rajin shalatnya, melainkan yang ketekunan ibadahnya membuahkan akhlaq mulia.
37. #Lelaki tershalih bagi wanita, bukan sekedar yang banyak ilmu agama & hafal Qurannya, melainkan yang kedua hal itu teterjemah di kepribadiannya.
38. #Lelaki hebat berjuang melampaui wataknya. Seperti Abu Bakr; lembut & santun tapi tak jadi lembek. Dia teguh & tegar.
39. #Lelaki kuat berjibaku menggenapkan sifatnya. Seperti 'Umar yang keras; dia tak beringas. Dia paling penyayang pada ummat yang dipimpin.
40. #Lelaki mengagumkan berkorban jiwa raga tuk sempurnakan karakternya. Seperti 'Utsman yang pemalu, egonya diruntuhkan kedermawanan.
41. #Lelaki dahsyat memahami konsekuensi penampilannya. Seperti 'Ali yang periang & easy going; dia singa saat perang, rahib di gelap malam.
42. #Lelaki terkaya di angan wanita bukanlah yang terbanyak hartanya, melainkan dia yang penuh syukur pada Tuhannya, berjuang bagi keluarga.
43. #Lelaki sejati memilih BANGUN dan bukan jatuh, untuk cintanya. Agar cintanya menjadi istana megah menjulang, tinggi menggapai surga.
44. #Lelaki hebat tak suka berjanji. Tapi begitu memutuskan mencinta, dia menyusun rencana tuk memberi & bekerja mewujudnya walau tersunyi.
45. #Lelaki bahagia adalah Salman; cinta tak bersambut bukan kepedihan. Dia sokong Abud Darda' sahabatnya, menikahi gadis yang dicintanya.
46. #Lelaki jantan itu 'Ali; tak memintamu menunggu di batas waktu. Dia ambil kesempatan (itu keberanian), atau menyilakan (itu pengorbanan)
47. #Lelaki jernih itu Zaid ibn Haritsah; dia yang anak angkat Nabi menikahi Ummu Aiman, ibu asuh Baginda; sebab gairahnya adalah surga.
48. #Lelaki sederhana itu 'Abdurrahman ibn 'Auf; si kaya nan penampilannya tak beda dengan budaknya, khawatir surga tak terbayar oleh harta.
49. #Lelaki bernyali itu Thalhah; yang saat 70 luka mengoyak badannya berdoa, "Rabbi, ambil darahku sekehendakMu, sampai Kau ridha padaku!"
50. #Lelaki adil itu Abu 'Ubaidah; musuh nan ditaklukkannyapun berkata, "Kami lebih suka kalian kalahkan daripada menang bersama Byzantium!"
51. #Lelaki teliti itu Khalid. "Tak kulewati lembah, bukit, sungai, & apapun tempat melainkan kufikirkan strategi yang kupakai di sana!"
52. #Lelaki jujur itu Mubarak; 3 bulan menjaga kebun anggur tak ditahunya beda matang, busuk, & ranum; sebab tak sekalipun dia mencicipi.
53. Mubarak, #lelaki lugu itu diambil menantu oleh tuannya sebab kebaikan agama, lalu lahirlah putranya sang 'Alim-Zahid-Mujahid: 'Abdullah.
54. #Lelaki hati-hati itu Idris, ayah Asy Syafi'i, nan tak sengaja makan delima terhanyut lalu rela menikahi 'buta-tuli-bisu' demi halalnya.
 

ping.sg - the community meta blog for singapore bloggers
backlink
Freelance JobsPowered by

Selamat Datang Jgn Lupa Comment

Kumpulan Buku Silakan Di Unduh

Kalau Pengin Music .. Tinggal Di Klik,,^_^


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com